Thursday, November 9, 2017

Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Pacarku Yang Perawan

Nih guys kali ini Ceritaseks.asia akan mengulas tentang Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Pacarku Yang Perawan, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan di jamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati Cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini.

Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Pacarku Yang Perawan
Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Pacarku Yang Perawan

Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Pacarku Yang Perawan

Cerita Dewasa - Kejadian dari cerita ini bermula dari februari tahun lalu, dimana saat itu aku mempunyai pacar yang cantik. Yang perlu pembaca tahu, selama aku berpacaran dengannya, aku tidak pernah melakukan hal-hal yang lebih dari pegangan tangan dan ciuman. Aku termasuk lelaku yang kuat nafsu, tidak dapat dipungkiri kalau melihat cewek cantik dan sexy, birahi sexku selalu mengebu-gebu.

Cerita ini bisa terjadi ketika aku ingin membalas dendamku terhadap pacarku yang telah mengkhianatiku. Tapi aku dengan pacarku tidak satu kota, maka sulit bagiku untuk membalas sakit hari ini terhadapnya. Nahh, kebetulan adik dari pacarku itu sedang berkuliah dikota dimana aku tinggal sekarang. Disinilah aku memikirkan untuk membalaskan dendamku terhadap pacarku dengan menumbalkan adiknya karena dia terlah mengkhianatiku.


Kita sebut saja adiknya Lilis, Lilis berumur 19 tahun, dan aku sendiri berumur 24 tahun. Lilis menganggapku sebagai kakaknya sendiri, karena dari dulu Lilis sangat menginginkan punya kakak laki-laki, sedangkan mereka hanya 2 bersaudara, begitu juga aku yang menginginkan seorang adik cewek, pada mulanya kami sering pergi bareng, bahkan Lilis pernah menunggui aku ketika aku mengalami sakit parah di RS, tetapi kembali lagi bahwa tidak ada niatan dan rasa apa-apa, karena kami selalu menganggap bahwa kami adalah saudara kandung.

Oh iya, Lilis cewek dengan tinggi sekitar 165cm, dengan berat 45 kg, cukup kurus memang, wajah spesifik khas orang jawa, ya mirip-mirip Anggun C. Sasmi dengan potongan rambut pendek, tonjolan di dadanya tampaknya cukup kecil dengan ukuran 32b.

Setelah mengetahui aku dikhianati oleh pacarku, maka timbul niatan didalam hatiku untuk membalas pacarku itu, namun aku bingung bagaimana caranya, disaat aku melamun mencari cara untuk membalas, tiba-tiba terdengar bunyi dering SMS, yang ternyata dari Lilis, Lilis pingin tanya tugas ujian yang akan ditempuhnya, maklum karena aku adalah asisten dosen, sehingga Lilis sering banyak tanya ke aku.

Lalu aku menjawab sms tsb,

“Ya udah kamu ke sini aja, nanti aku ajarin, kira-kira 1 jam lagi ya, karena aku mau mandi dulu”, karena saat itu Lilis mau datang.

“Nah ini aja cara untuk balas dendam ke Shella (kakak dari Lilis)”, gumamku dalam hati.

Dengan cepat aku siapkan handycam dan aku pasang sedemikian rupa sehingga tidak kelihatan orang, kemudian aku langsung keluar naik motor membeli obat perangsang untuk wanita. Semua persiapan sudah dilakukan, tinggal menunggu kesempatan saja. Tepat jam 2 siang,

“Ting-tong”, bel berbunyi, pintu dibukakan oleh adikku, Lilis kupersilakan masuk.

"Bagaimana ya aku bisa menikmati tubuh Lilis, sedangkan ortu dan adikku ada dirumah", pikirku dalam hati dan dengan raut wajah yang sedang kebinggungan.

Ternyata tiba-tiba ada telepon dari nenekku kalau ada rapat keluarga mendadak membahas masalah warisan, biasanya ortuku selalu mengajakku untuk nyupir, tetapi karena sedang ada Lilis, maka akhirnya adikku yang menyupir.

“Kebetulan sekali”, gumamku sambil menutup pagar setelah mereka pergi.

Langsung saja aku menyiapkan segelas teh yang tentunya udah kuberi dengan obat perangsang yang tadi aku beli. Dosisnya kuberi agak banyak untuk jaga-jaga kalau Lilis minum sedikit, karena Lilis sangat haus, maka Lilis langsung menghabiskan teh itu, karena kebanyakan dosis Lilis malah pusing dan langsung pingsan.

Aku tipikal orang yang tidak bergairah jika menyetubuhi cewek yang lagi tidur, maka aku ambil seutas tali. Tangan kiri dan kanan Lilis aku ikat di pojok tempat tidur, kaki aku biarkan saja, supaya nanti ada sedikit usaha untuk menikmati tubuhnya. Setelah persiapan selesai, Lilis aku bangunkan dengan memerciki air ke wajahnya. Akhirnya Lilis terbangun,

“Mas apa-apaan ini ?!”, teriak Lilis.

“gak apa-apa Lilis, kamu belom pernah ngrasain surga dunia kan ?. Kamu akan aku kasih gratis, kamu harusnya bangga lho Lis, soalnya gak semua cewek bisa nikmatin kaya gini. Cewek-cewek lainnya akan tunggu setelah mereka nikah dulu”, jawabku.

"Aku mau diapakan mas ? Jangan mas”, Lilis memohon kepadaku.

Mulutnya langsung kubekap dengan bibirku, aku ciumi bibirnya secara liar, tampaknya Lilis belum terangsang dan masih menolak membalas ciumanku. Langsung aku cium lehernya dengan liar, Lilis agak sedikit merasa geli campur rasa nikmat, dengan tangan yang terikat.

"Jangan Maaass, Hhmmm... Aaahhhh... janggg... aannn maasss”, teriak Lilis.

karena Lilis mulai mendesah, tanganku mulai bergerilya. Mula-mula aku remas-remas punggungnya, sambil tetap kuciumi leher dan tengkuknya, tanganku masih memain-mainkan punggungnya biar tali BH nya lepas. Cerita Sex Dewasa

Dan tak lama setelah itu tali BH nya pun lepas, aku udah tidak tahu lagi apa yang Lilis teriakkan, karena diriku udah terkubur oleh nafsu. Perlahan-lahan tanganku mulai kedepan sambil tetap meremas, namun kupindah kebelakang lagi, dengan permainan lidahku dilehernya.

Tampaknya udah membuat Lilis lupa ingatan, mungkin karena pengaruh obat perangsang tadi, Lilis tanpa sengaja mendesah,

“Janggann maasss, Hhmmm... jaangann, jangan, hentikaann... Aahhh... jangan hentikan, ahh teruss”, desah Lilis tanpa sadar.

Kelihatan Lilis berusaha untuk memutar badannya, tampaknya malah Lilis yang menginginkan payudaranya diremas. Karena dari tadi aku hanya meremas punggungnya,.

“Bentar lagi kena kamu“, gumamku.

Akhirnya Lilis udah tidak tahan lagi badannya dimutar, dadanya langsung diarahkan ke tanganku, tetapi tetap kupermainkan Lilis, tidak langsung aku pegang payudaranya. Mungkin karena pengaruh obat perangsang tadi, Lilis malah memohon dengan suara memelas,

“Please mas… tolong aku… pegang susuku, remas, dan cium… tolong mas… jangan hentikan…”.

Lilis masih kupermainkan, payudaranya tidak langsung aku pegang, setelah berkali-kali aku mendengar rintihannya, langsung kulepas kaosnya. Pada mulanya aku bingung gimana cara melepasnya, karena tangannya terikat. Tanpa pikir panjang langsung aku ambil gunting di dekat kasur, yang rencananya akan digunakan untuk mengancam.

Langsung aku gunting bajunya dan BH nya, karena aku udah tidak tahan lagi, langsung aku jilat toketnya yang kanan, dan yang kiri aku remas, sambil aku mainkan toketnya dengan jari. Lilis yang saat itu masih terhanyut dalam obat perangsang tiba-tiba agak tersadar dan berteriak.

“Mas… kenapa ahh mas ahh lakukan ini ? Ahh..ahh”.

“Karena aku sayang kamu, jadi kuberi kamu kenikmatan yang cewek lain gak bisa nikmatin, bahkan mbak kamu aja gak pernah lho…”, jawabku sambil bergantian kiri kanan menjilat toketnya, tanganku yang satunya lagi bergerilya kebawah, Lilis saat itu masih memakai celana jeans.

Aku buka pengait di jeansnya, terlihat saat itu Lilis masih agak memberontak, karena meskipun fisiknya menerima rangsangan yang hebat, namun hatinya masih menolak karena disetubuhi orang yang Lilis anggap kakak kandungnya sendiri, kakinya berusaha menendang2.

Tetapi justru itu memudahkan bagiku untuk melepas jeansnya, dengan cepat aku tarik jeansnya, sehingga Lilis kini hanya tinggal menggunakan celana dalam saja. Sambil menjilati toketnya, dengan cepat kutarik CD nya dengan cepat, bahkan mungkin CD nya robek karena aku menariknya kuat2.

Kini Lilis udah telanjang bulat, melihat Lilis telanjang bulat, aku langsung bangun dan memandangi wajah Lilis dengan tangan terikat, tanpa benang sehelaipun, Lilis saat itu langsung menangis, mungkin merasa malu karena tubuhnya yang telanjang bulat dilihat oleh cowok yang dianggapnya kakak sendiri.


Dengan cepat aku langsung melepas seluruh pakaianku sehingga aku juga telanjang bulat, melihat aku telanjang, Lilis langsung menjerit, dan merem-melek, melihat penisku. Penisku sih kayaknya standar saja, karena ukurannya 14 cm, tapi karena Lilis itu dasarnya orang yang tidak aneh2, dan bisa dikatakan lugu, maka dia tetap kaget.

“Mas… jangan mas, aku itu sayang mas, dan kuanggap sebagai kakakku sendiri, kenapa mas tega lakukan ini ?" Lilis memohon kepadaku.

“Lilis… aku juga sayang kamu, makanya kamu kuberi hadiah yang tidak bakal terlupakan, sudah kamu nikmatin aja ya Lis...”.

Bibirku langsung cepat melumat bibirnya dengan memeras dan memilin Puting susunya.


“Aahhh… ahh… Hhmmm...”, erangnya.

Ciumanku mulai menurun ke arah Puting toketnya, dan mulai kebawah lagi hingga ke memeknya, sambil tetap memeras dan memilin2 toketnya, aku mencoba menjilat memeknya, itu adalah hal pertama yang ku lakukan, aku juga agak jijik dan sedikit mual,

Tetapi karena reaksi yang diterima Lilis menunjukkan respon positif dengan mendesah agak keras, maka aku juga semakin berani menjilat-jilat kekiri dan kekanan di memeknya. Lilis saat itu udah merem melek merasakan nikmat.

“Hhmmm…. Aahhhh… Hhhmmmm… Aaaahhh… mmmphh...”, desahnya.

Karena merasa udah sedikit aman, aku mencoba melepas ikatan tali ditangannya, untuk melihat respon dia yang sudah terangsang, ternyata secara tidak terduga Lilis malah membimbing tanganku untuk memilin-milin toketnya.

“Terrusss maasss… Hhmm... Aahhh…”, desahnya kuat.

Selama 15 menit aku jilat memeknya tiba-tiba dia memegang tanganku dengan kencang sekali, tubuhnya kaku, dan dia menggelinjang hebat.

“Kepalanya jangan disitu mas… aku mau pipis…”, teriaknya.

Aku gak perduli dan tetap menjilat-jilat, sampai akhirnya dia orgasme banyak sekali sampai mulutku blepotan terkena cairan kenikmatannya.

”Aahhh… ahhh… ahhh...”, dia berteriak sambil menggelinjang.

Beberapa saat setelah Lilis orgasme dengan hebat, Lilis langsung memeluk badanku, tampaknya Lilis udah tidak perduli lagi. Langsung kesempatan itu aku lakukan dengan berusaha memasukkan penisku kedalam vaginanya, karena dia habis orgasme.

Maka vaginanya masih terdapat banyak cairan, karena aku udah tidak tahan lagi. Aku sambil memeras dan menjilat toketnya, aku mencoba memasukkan penisku, Lilis yang saat itu udah mulai sadar dari kenikmatannya langsung berteriak,

"Jangan dimasukkan mas… aku mohon, aku lakukan apapun biar mas bisa merasakan enak, apapun mas”.

“Bener nih ?”, tanyaku.

“Iya mas, apapun, aku juga janji gak bakal cerita sama siapapun mas”.

Setelah itu aku cium bibirnya dengan penuh kelembutan, Lilis pun mau membalas ciumanku.

Kujulurkan lidahku di bibirnya, dan dia membalas dengan saling menjulurkan lidah, kami saling berciuman hebat selama 10 menit, sambil berciuman tanganku tetap meremas dan memilin Puting susunya, sehingga Lilis udah mulai terangsang kembali. Cerita Seks

Sambil terus mendesah aku terus menciumi lehernya hingga kebawah, tampaknya Lilis udah mulai tidak perduli atas pemerkosaan yang dialaminya, mungkin karena pengaruh obat perangsang, Lilis terus mendesah, dan mendesah.

Desahan-desahan yang kudengar sangat membuat nafsuku semakin tinggi, aku mulai semakin turun menjilat memeknya kembali, dan memeknya udah mulai basah kembali, karena sudah mulai terangsang, aku mencoba kembali untuk memasukkan penisku, Lilis agak tersentak kaget,

“Mas aku mohon... jangan mas”.

“Cuma menggesek-gesek kok Lilis, gak apa2, gak bakalan masuk”, jawabku.

Lalu Lilis mengiyakan, dengan menggesek-gesekan penisku ke memeknya, membuatku leluasa menciumi lehernya sambil meremas dan memilin toketnya, kadang aku memberhentikan gesekanku.

Tetapi malah Lilis menggoyang pinggulnya supaya klitorisnya mengenai penisku, dan hal tersebut berlangsung selama 15 menit, karena Lilis sudah tidak tahan atas rangsangan yang begitu hebat, maka secara tidak sadar Lilis terlena dan berbisik kepadaku,

“Mas… akkhhh... akkuu uddaah gak tahaan... akkhhh, massukkin aja mas… sssshhh”.

Mendapat lampu hijau, aku langsung mencoba untuk masukin, karena aku pada dasarnya juga belum pernah melakukan hal seperti ini, maka aku coba masukin secara pelan-pelan.

Lubangnya sempit sekali, karena memang Lilis masih perawan. Aku coba terus menerus dan berusaha sekuat tenaga.

“Pelan-pelan Mas”, teriak Lilis.

Selama hampir 5 menit aku mencoba juga belum masuk2, akhirnya dengan perjuangan sekuat tenaga,

"Blessshhh", penisku berhasil masuk ke vaginanya, Lilis mem*kik.

“Ahhh… sakit mas“.

Keluar darah segar dari vagina Lilis tanda keperawanannya telah bobol.

“Sakitnya cuma sebentar sayang, habis itu enak sekali”, jawabku.

Aku terus memompa batang penisku di memek Lilis, aku merasakan penisku dipijit-pijit oleh lubang kenikmatannya.

Rasanya nikmat sekali, benar-benar merasakan surga dunia, Lilis pun juga tampak menikmatinya sambil mendesah,

“Ahhhkk… ahhh… ahh… teruss mass... Ssshh… Hhmmm... jangann berrhenti… Aarrghhhh... ennaakk sekali mass…”.

“Sepeti surga dunia kan Lis ?”, tanyaku.

“Iyyaa… ahhkk... mass...”, jawab Lilis..

Aku terus memompa dengan sangat cepat sekali, sampai payudara Lilis bergerak naik turun, suatu pemandangan yang sungguh indah. Melihat Lilis telanjang bulat sedang aku setubuhi..setelah 25 menit aku memompa tiba-tiba badan Lilis  kembali kaku, mengejang, dan menggelinjang dengan hebat tanda Lilis sudah mau orgasme.

Langsung kupercepat kocokanku supaya aku juga dapat ngeluarin bareng. Tetapi karena Lilis udah tidak tahan maka dia berteriak,

“Maasss… eennaakk sekaalii… aku mau keluar maass...”.

Lilis orgasme untuk yang kedua kalinya, aku merasakan ada cairan panas di kepala penisku, aku tetap mengocok tubuh Lilis sehingga selang beberapa saat aku juga mau orgasme.

”Lilis aku juga mau keluar…”, kataku.

Langsung aku keluarkan di dalam rahim Lilis, Lilis merasakan ada cairan hangat yang masuk kerahimnya. Setelah orgasme, kami berdua saling berpelukan cukup lama, dan aku membiarkan penisku berada di dalam memeknya.

Entah apa yang berada di dalam pikiran Lilis, sehingga dia hanya terdiam seribu bahasa, lalu aku kecup keningnya sambil berkata,

“Gimana Lis ? Enak kan ?“.

Dia mengangguk dengan mata yang agak sembab, mungkin dalam hati kecilnya dia agak menyesal atas apa yang terjadi. Tetapi dia tidak bisa menahan keinginan fisik dan nafsunya untuk disetubuhi.

Akhirnya kami tertidur dalam keadaan telanjang, sampai akhirnya kami kaget dengan bunyi bel tanda ortuku dan adikku pulang. Saat itu kami panik, kami berdua masih telanjang, sedangkan baju Lilis udah robek semua terkena gunting, CD nya juga udah robek.

Setelah pintu digedor beberapa lama namun kami tidak membukakan karena masih binggung akan pakai pakaian apa Lilis nanti, Lilis langsung kusuruh sembunyi di lemari pakaian, dan aku pura2 dari kamar mandi. Cerita Sex

“Kenapa pintunya lama sekali dibuka ?“, tanya ayahku,

“Oh maaf, tadi aku baru mandi pap“.

“Lho Lilis mana ? kok motornya masih disini ?”, tanya ibuku.

“Oh tadi ketempat temennya di dekat sini aku yang anterin mam, terus nanti aku jemput Lilis mam".

"Lho papa mama kok udah pulang ?“, tanyaku.

“Oh, ini ada yang ketinggalan berkas sertifikat rumah, bentar lagi juga berangkat“, jawab ayahku.

“Yes“, gumamku dalam hati, masih ada kesempatan untuk bisa lepas dari masalah ini.

Setelah ortuku berangkat, aku buka pintu lemari, dan aku bilang ke Lilis kalau semuanya sudah aman. Aku kembali mencium keningnya, mulut kami saling berpagutan dan akhirnya saling bersetubuh kembali selama 1 jam lamanya, entah berapa kali dia orgasme, yang jelas aku merasakan orgasme sampai 3 kali, Lilis tampaknya benar-benar menikmati persetubuhan ini.

Setelah itu akhirnya Lilis pulang dengan pinjam kaosku, setelah kejadian itu kami tidak pernah saling kontak, dan komunikasi. Tapi setelah kejadian itu, Lilis malah punya pacar, dan dia membuka diri untuk berhubungan dengan cowok, tidak seperti dulu yang tidak bisa menerima cowok, mungkin karena ketagihan kali ya?

Tetapi setiap mengingat desahan dan goyangan Lilis membuatku langsung dibakar nafsu. Lilis benar-benar hebat untuk pengalaman pertamaku, aku menyesal kenapa dia tidak kujadikan pacar saja, karena kalo dia pacarku bisa jadi aku merasakan kenikmatan setiap saat.


Nahh guys itu lah Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Pacarku Yang Perawan. Ikuti terus postingan cerita dewasa kami yang selanjutnya ya guys.. Salam Crott Crott..

No comments: