Wednesday, October 31, 2018

Cerita Seks Bercinta Dengan Ibu Kandungku

Nih guys kali ini klikdewasa akan mengulas tentang Cerita Seks Bercinta Dengan Ibu Kandungku, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan dijamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini.

Cerita Seks Bercinta Dengan Ibu Kandungku
Cerita Seks Bercinta Dengan Ibu Kandungku

Cerita Seks Bercinta Dengan Ibu Kandungku

Cerita Seks - Nama saya Johan, umur saya 16 tahun dan saya tinggal hanya berdua dengan Mama yang berumur 30 tahun. Sewaktu masih pacaran secara tidak sengaja Papaku menghamili Mamaku dan mereka memutuskan untuk menikah secepatnya (MBA). Dari yang Mama ceritakan kepadaku, Papaku adalah seorang yang sangat penuh kasih sayang dan membanggakan tetapi Papaku telah meninggal dunia disaat saya masih bayi dan menjadikan Mamaku sebagai orang tua tunggal untuk ku. Mamaku melakukan pekerjaan yang baik jika memang menurut dia baik, tetapi pekerjaannya sebagai guru SD tidak bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan kami berdua.

Kami berdua dibuat sangat kuat karena keadaan tersebut, kami membeli satu kamar tidur di sebuah peternakan seseorang yang letaknya diluar kota, kamar tidur tersebut memang kecil, tapi setelah kami pikir kamar tersebut terasa nyaman. Segala kebutuhanku mengenai materi dan harta yang tidak bisa dipenuhi oleh Mamaku, dia sampaikan kepadaku dengan penuh kasih sayang, sehingga membuatku mengerti. Dia tidak pernah keluar malam, ke pesta, diskotik (clubbing), semenjak saya lahir, karena dia tidak mau meninggalkan saya seorang diri dirumah.

Sama seperti bagian dalamnya, bagian luar Mamaku pun terlihat sangat baik, ramah, sopan dan cantik. Meskipun Mamaku mempunyai kepribadian seperti seorang Biarawati, dia juga terlihat sebagai ”BINTANG FILM PORNO”! Lebih tepatnya Mamaku sangatlah cantik dan menawan. Dia adalah wanita yang sungguh-sungguh menjadi impian seorang anak laki-laki untuk mimpi basah. Mamaku mempunya tinggi badan 167 cm dengan berat badan yang sangat proporsional, bisa dibayangkan pasti sangat sexy.

Dia sangat bahenol dengan rambutnya yang pirang panjang tergerai sangat natural, dengan warna kulit yang sempurna sedikit putih kecoklatan. Tampamg wajahnya yang sangat menarik, dengan bola mata besar berwarna biru yang sangat terlihat ke Ibu-an, leher yang jenjang dan ramping, dan disempurnakan dengan ukuran buah dadanya 36D. Dan perut yang sangat langsing ditambah kaki panjangnya yang sangat sexy. Tetapi yang sangat menggemaskan adalah pantatnya yang sangat sexy. Penampilan sexy-nya akan membuat anda mengira Mamaku adalah wanita Latin 100%.

Pantatnya besar, tetapi sangat padat, anda bisa membayangkannya jika anda melihatnya langsung dan membayangkan meremasnya dengan sangat lembut, itupun jika anda tahan untuk meremasnya dengan pelan. Untuk merawat kecantikan tubuhnya, Mamaku adalah wanita yang suka fitnes, senam aerobic. Setiap hari setelah jam kerja dia jogging ke tempat fitnes sejauh 2 km dan sesampainya disana dia selalu terus memain-main kecantikan tubuhnya, dari paha, pantat, perut dan lengan agar terlihat tetap sexy. Kegiatan berlatih fitnes inilah yang membuat tubuh Mamaku terlihat tanpa ada cela atau bisa dikatakan sempurna disetiap kondisi.

Sesuatu yang kami tunggu-tunggu yang dari pekerjaan Mamaku sebagai Seorang Guru adalah liburan musim panas dan kami selalu menghabiskan liburan musim panas bersama. Meskipun sudah lama saya mengetahui Mama saya adalah wanita yang cantik, tetapi baru liburan musim panas kali ini saya mempunyai perasaan ketertarikan sexual terhadap Mamaku sendiri. Mungkin karena diriku selalu bertemu dengan Mama dirumah setiap hari, atau mungkin saja saya baru menginjak umur pubertas seorang remaja laki-laki. Lain kata, nafsu saya untuk berhubungan sex dengan Mama sangat besar dan didukung dengan liburan musim panas yang sangat panjang.

Suatu hari disaat Mama pergi ke tempat fitnes, aku membuat rencana agar bisa lebih dekat dengan Mama. Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami hanya mempunyai satu kamar tidur, tapi Mama membeli dua buah tempat tidur yang berukuran sedang agar kami bisa tidur bersama dengan lega tetapi berbeda tempat tidur. Dengan suatu rencana, aku masuk ke dalam kamar dan mematahkan satu tempat tidur dengan meloncat diatasnya dan sekarang aku bisa tidur satu ranjang dengan Mama. Lalu Mama pulang dalam keadaan capek seperti biasa dia habis pulang dari tempat fitness.

Mam, aku tidak sengaja merusak tempat tidur ku” kataku

“Gimana caranya, koq bisa kamu patahkan, Sayang ?” tanya Mama binggung.


Aku tidak tahu Mam, ketika aku berbaring dan tiba-tiba Krakk.., tempat tidur itu patah” jawabku berbohong karena ini sebagian dari rencanaku.


Ooo gitu, yasudah tidak apa-apa, mungkin karena sudah tua juga Tempat tidurnya” jawab Mama tanpa curiga.


“Tapi kamu gak apa-apa kan Sayang, ada yang sakit ?” tanya Mama khawatir.


“Aku sehat-sehat aja Mam, gak ada yang sakit kok” jawabku sekenanya.


“Syukurlah kalau begitu, tetapi kita belum ada uang untuk mengganti tempat tidur yang baru, berarti untuk sementara waktu kita harus tidur bersama di satu tempat tidur”


Mama mengatakan hal tersebut, dengan sedikit malu dengan rona merah di pipinya.


“Gapapa Mam, kita bisa mempergunakan uang tersebut untuk hal yang lebih penting” jawabku dan hati bersorak meneriakkan “Yess… Berhasil !”


“Terima kasih Jo Sayang, untuk pengertian mu” Mama terlihat senang.


“Gapapa Mam, sepertinya Mama terlihat sangat cape, mau Jo dipijitin ?”


“Wow, itu ide yang cemerlang sayang, tunggu ya Mama mandi dulu, mama gak mau kamu jadi kena keringat Mama“

Saya masuk ke kamar dan menyalakan TV sambil menunggu Mama mandi. Saya menyalakan TV dengan suatu alasan agar saya bisa nonton TV sewaktu saya melakukan pijatan kepada Mama dan sewaktu Mama tidur saat dipijat. Sambil menunggu Mama selesai mandi saya membayangkan hal-hal yang sangat merangsang pikiran saya dan akhirnya Penis saya menjadi keras. Setelah menunggu beberapa saat, Mama keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan Kimono dan dia terlihat sangat menakjubkan.

“Langsung berbaring aja Mam di tempat tidur selanjutnya biar aku yang urus”

“Oh… sayang kamu manis sekali sih mau ngelakuin ini ke Mama, mijitin Mama gini, Terima kasih lho Sayang”.


Dia mengatakan hal itu sambil menengkurapkan tubuhnya di atas ranjang.


“Gapapa Mam, cuman itu kok yang bisa aku lakukan buat Mama”

Aku langsung berada diatasnya dan mulai memasukan tangan kedalam kimononya melalui pundaknya. Dan Seperti yang saya harapkan dia sudah tidak mengenakan Bra. Itu menandakan Mama sudah sepenuhnya telanjang di balik kimononya !! Aku mulai menurunkan secara perlahan-lahan kimononya dari pundaknya dan mulai memijit pundak serta punggungungnya. Bisa dikatakan, membelai atau mengosok punggungnya secara halus.

“Oooh… itu enak sekali sayang,” desah Mama kepadaku.

Setelah beberapa menit kuturunan tangan-ku dengan memasukannya lebih dalam kebawah hingga ke pinggangnya dan mulai memijat pinggang belakangnya yang sangat ramping. Kimononya sudah ku buka perlahan-lahan kuturunkan sambil aku memijit punggung bawah di bagian pinggang belakang. Dari belakangnya aku bisa melihat dua buah payudara mamaku dari samping yang tergencet tempat tidur, karena dia tidur tengkurap. Payudara Mama terlihat sangat padat dan sangat montok dan aku sangat ingin sekali meremasnya.

Lalu aku mulai memijat bagian samping perut Mama dan mulai menyelipkan tangan ku ke perut depan dan mulai meminyakinya selagi dia masih dalam keadaan tengkurap. Karena memang nafsuku yang sudah sangat tak tertahankan, maka aku mulai mengelus dan sudah bukan memijat. Aku telusuri pinggangnya lalu ketulang rusuknya sampai akhirnya aku dapat merasakan buah dadanya dari samping dan pada saat itu aku belai dan sedikit aku tekan.


“Uuuchhh… ini sangat hebat”, dan aku sangat amat terangsang sehingga penisku sudah sangat tegang sekali.

Terima kasih sayang, cukup untuk hari ini. Mama mau bersih-bersih lalu berpakaian dan bersiap untuk tidur,” dengan cepat dia bangun dan meninggalkan ruangan.

“Aduh sial, dia udah tidak mau dipijit lagi, kamu terlalu berhasrat Johan, sabarlah” Kataku dalam hati.

Mungkin ternyata Mama tahu niat-ku yang berusaha merabanya untuk melampiaskan birahiku kepadanya. Maka dari itu dia langsung bangun dari tempat tidur dan pergi dari ku. Sedangkan aku sudah tegang dan penisku sudah sangat menegang.

Beberapa menit kemudian Mama keluar dari kamar mandi dengan memakai T-shirt dan celana pendek.

Sejak kejadian tadi, aku tertangkap basah ingin merabanya, aku tidak berani untuk melakukan hal yang tidak pantas seperti menyentuhnya. Kami naik ke tempat tidur dan mulai untuk tidur dengan membelakangi satu sama lain. Aku tetap terjaga selama satu jam dan terus terbayang tubuh Mamaku, dimana setelah semua kejadian tadi aku tidur satu tempat tidur dengan Dewi dari Khayangan yang sangat cantik dan sexy yang berada di sebelahku dengan jarak yang sangat dekat tidak sampai satu meter !! “Uuuchhh…” Penisku tidak berhenti Berkedut !!

Setelah beberapa jam dan aku mengetahui Mama sudah tertidur, aku mulai mengumpulkan keberanian. Aku memberanikan diri untuk membalikkan badanku sehingga sekarang aku berhadapan dengan punggung Mama. Dengan sangat perlahan-lahan dan sangat hati-hati aku mulai menggapai celana pendek Mama dan mulai menariknya secara perlahan kebawah sedikit demi sedikit, agar Mama tidak terbangun dari tidurnya.

“Sialan”, Dia memakai Celana dalam, aku berpikir Mama tidak memakai celana dalam atau karena mau tidur. Aku berharap dia memakai celana dalam yang longgar, kecil dan tipis ternyata dia memakai celana dalam yang menurutku cukup ketat dan sangat tertutup. Aku mencoba menurunkan celana dalam itu pelan dan perlahan tapi sangat susah dan terhalang dan terganjal pantatnya yang cukup besar.

Tapi aku tidak kehabisan akal, aku melakukan upaya lain dengan cara menarik agak keras tapi sangat perlahan dan dengan sedikit goyangan yang lembut agar si Mama tidak terbangun dari tidurnya. Dengan keadaan celana dan celana dalam Mama yang sudah ku turunkan sedikit dan terlihat Pantatnya yang sangat montok, padat, dan berisi dengan sangat lega aku melihat kearah Mama dan berpikir dia masih tetap tertidur sangat lelap.

Dengan sangat hati-hati dan dengan memperhatikan kelembutan, aku colek salah satu dari sepasang pantat Mama yang sangat sexy itu dengan jariku untuk mengetahui Mama terbangun atau tidak. Aku melakukan colekan ini beberapa kali dalam beberapa menit, sebelum aku memulai untuk meremas-remas dan meraba kedua pantat Mamaku yang montok, padat berisi dan sangat sexy itu. Penisku sudah sangat keras dan rasanya ingin memberontak keluar dari celana. Akibat remasan-remasan dan rabaan tersebut, aku merasakan bahwa Penisku mulai membujukku untuk melakukan remasan tersebut lebih keras lagi dan lagi dan lagi. Karena remasan ku yang terlalu keras dan terlalu bernafsu, Mamapun mengerang,

“Hmmmm……” aku kaget setengah mati dan aku melihat tangan Mama mulai bergerak.

Aku berhenti melakukan remasan tetapi aku tidak memindahkan tanganku dari pantat mama, karena aku berpikir jika aku pindahkan maka dia akan benar-benar terbangun dan mengetahui bahwa anaknya sedang meraba pantatnya dan mungkin mama akan berpikir bahwa celananya turun secara tidak sengaja akibat gerakan dari tidurnya. Tapi lebih di kagetkan lagi bahwa ternyata Mamaku, menarik keatas lagi celana dalamnya dan celananya untuk kembali menutupi pantatnya yang bahenol itu dan dia kembali tidur, dengan keadaan sekarang tanganku berada di dalam celananya dengan posisi memegang pantatnya.

“Uuuccchhh……”, dalam hati aku berbicara dengan degupan Jantung yang semakin menggema.

Dengan kejadian itu, berarti si Mama setengah tidur atau tidak sepenuhnya terbangun dan yang perlu diketahui dengan keadaan tanganku di dalam celananya sama saja tidak ada yang menghalangi tanganku untuk meraba pantatnya. Setelah beberapa saat diam, aku mulai meraba dan meremas pantatnya dengan sangat lembut walau tidak terlihat jelas tapi aku merasakan hal yang sangat menakjubkan. Lalu aku mulai memberanikan diri untuk membelah pantatnya denga jari-jariku dan mulai menyusupkan jariku kedalam belahan bongkahan pantatnya dan jariku menemukan suatu lipatan yang berbentuk seperti lingkaran.

”Hmmm…ini lubang anus Mama”, kataku dalam hati.


Dan aku mulai melakukan gerakan jariku dengan mengosok lubang anusnya dengan lembut dan melakukan gerakan memutar jariku di bibir anusnya.

Lalu terdengar suara rintihan mengerang dari mama.

”Mmmmm…..sssshhhhh….”, yang menurut aku itu adalah desahan keenakan dengan sangat kaget aku langsung menarik tanganku keluar dari celananya dan pura-pura tidur. Dan Mama benar2 terbangun.


“Johan, apakah itu tadi kamu sayang ?”

Dengan penuh ketakutan saya, tetap berpura-pura tidur dan tidak menjawab pertanyaannya.

Saya membayangkan pertanyaannya tadi, bahwa dia sebenarnya ingin mengatakan, ”Johan kenapa kau hentikan, ayo teruskan sayang. Sebenarnya aku juga Ingin bersetubuh.”

Lalu dia kembali tidur, setelah melihat aku tidur dan kali ini kami tidur denga posisi berhadap hadapan.


Pertanyaan yang keluar dari mulut Mama tadi sangat mengangetkan diriku. Selama hidupku aku belum pernah sama sekali mendengar Mama berbicara dan melontarkan pernyataan tentang sex atau yang berbau sex. Dan pernyataan itu membuatku benar-benar terangsang sampai dengan beberapa saat dan setelah saya yakin Mama sudah kembali terlelap tidur. Saya mulai beraksi kembali dengan mulai memasukan tangan saya kedalam t-shirtnya melalui celah baju bagian perut dan langsung mengarah ke bagian Payudaranya yang juga sangat padat, kencang dan montok. Aksi ku kali ini untuk mengetahui apakah Mama memakai BH atau tidak. Sekarang aku sudah mulai berani untuk menggerayanginya semenjak pernyataan Mama tadi dan pernyataan tersebut memmbuatku semakin menggila dan sangat bernafsu kepadanya.

“Arghh.. ternyata Mama memakai BH-nya”, kesalku dalam hati.

Lalu aku mulai menggeser tanganku yang berada di dalam bajunya secara perlahan kearah punggung untuk mencari kancing BH-nya. Aku menemukan kancingnya dan aku segera membukanya dengan sangat perlahan.

“Klik” terlepaslah pengait BH Mama sekarang.


Setelah terbuka aku langsung mengarahkan tanganku ke depan bagian payudaranya, walaupun tidak sepenuhnya terbuka tetapi setidaknya sudah longgar dan tanganku bebas untuk meremas payudaranya. Aku mulai meremas payudaranya yang telanjang dibalik remasan tanganku secara lembut dan mulai memainkan salah satu putingnya.


“Sssshhhh….” Mama memang benar-benar sangat sexy dan montok.


Aku merasakan darahku berdesir seperti dalam kegairahan yang sangat besar. Ternyata Mama mulai menyadari remasan ku terhadap payudaranya dan dia kembali terbangun. Kali ini aku tidak mempunyai kesempatan untuk memindahkan tanganku atau menarik keluar tanganku dari dalam bajunya, tetapi aku tetap pura-pura tidur dengan mengorok pelan.

“Hmmmm…. kasihan anakku sayang ini, pasti dia sedang bermimpi basah tentang gadis yang dia suka, lebih baik aku berpura-pura tidur saja, kalau aku bangunkan, pasti dia malu” kata Mama tidak menaruh curiga.

Lalu Mama kembali tidur dengan membalikkan badannya memunggungiku. Yang membuatku terkejut dia tidak memindahkan tanganku dari Payudaranya. Melainkan dia tetap membiarkan tanganku di payudaranya dan membiarkan tanganku membelai lembut payudaranya. Dan aku pun melanjutkan remasan-remasan lembut di Payudaranya sampai pada akhirnya, kami tertidur lelap dan benar-benar mengantuk.

Jangan Lupa Baca Juga : Cerita Dewasa Percintaanku Dengan Pacar Kakakku

Pagi harinya ketika aku bangun, Mama sudah tidak ada di sampingku. Aku bangun beranjak dari tempat tidur dan menemukan sepucuk surat dari Mama, yang bertuliskan :

“Johan sayang, hari ini Mama pergi ke Sekolah, untuk mengajar hari terakhir sebelum liburan musim panas, setelah itu Mama akan pergi ke tempat fitnes seperti biasa. Itu dilemari es ada Pizza untuk sarapan, mama akan kembali kerumah jam 8 malam nanti, Muach. -Mama-“

Aku mulai mengingat kejadian semalam, kejadian terindah dan terhebat yang pernah aku alami didalam hidupku. Hal yang terbaik adalah aku bisa menyentuh, meraba bagian tubuh Mama dengan bebas dan sepertinya Mama pun tidak menghalangiku untuk melakukan hal itu. Mungkin saja dia percaya kepadaku bahwa aku memang sedang bermimpi basah di usiaku yang sedang puber atau memang sebenarnya Mama pun dari lubuk hatinya juga menginginkannya. Aku sangat ingin mempraktekan teori-teoriku terhadap Mama. Dimana saat dia pulang nanti, aku akan menawarkan kepadanya untuk memijatnya satu badan penuh dan melihat apa yang akan terjadi padanya jika dia ku pijat seluruh Badannya, apakah dia akan terangsang ?

Aku menghabiskan siang itu dengan menonton TV dan melakukan beberapa pekerjaan tapi tetap saja aku menghayal jika aku berhubungan sex dengan Mama. Tapi dengan menghayal seperti itu, aku tetap tidak mau beronani aku mau menyimpan spermakuuntuk Mamaku tercinta. Sekalian untuk berjaga-jaga, siapa tahu nantinya Mama akan sangat terangsang dengan pijitanku dan mau berhubungan Sex denganku. Waktu berjalan terasa sangat lambat hari itu dan membuatku teramat sangat menderita menahan nafsu terhadap Mamaku. Aku menghitung mundur waktu, jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik sebelum Mama sampai kerumah. Akhirnya Pintu rumah terbuka dari luar pada jam 8.30 Malam dan ternyata itu Mama.

“Malam Sayang, maaf agak terlambat pulang tadi aku mampir ke sebentar ke Toko”.

“Hai Mam, Oooh gapapa Mam… Hmmm… sepertinya Mama mengalami hari yang sangat panjang dan Mama terlihat sangat lelah mau aku pijitin lagi Mam ?”


Langsung saja aku katakan kata-kata ini untuk merealisasikan teori-teoriku dan juga aku katakan hal ini sebelum kata-kata ini terdengar sebagai ungkapan yang putus asa.

“Uuummm… Ok sayang

Nadanya terdengar lebih berhati-hati dari nada suaranya kemarin, ketika aku tawarkan dia untuk memijit.

Mendengar nada bicaranya yang lebih berhati-hati, aku mencoba untuk tetap tenang dan santai saja dengan tidak menunjukan kegairahan terhadapnya. Lalu aku langsung membalas kata persetujuannya untuk dipijat.

“Mam, nanti dipijatnya gak usah pakai apa-apa ya, telanjang aja, Mama Lepas semua pakaian Mama di kamar mandi, terus Mama masuk sini langsung telanjang aja jadi aku bisa dengan mudah Mijitin seluruh badan Mama”.

“David, itu sangat tidak pantas, masa Mama harus telanjang di depan kamu” Mamaku menyahutku dengan nada yang agak keras.

“Mama jadi aneh sama kamu dan Mama mulai berpikir, kenapa kamu sepertinya senang dan tertarik sekali untuk hal pijit memijit ? Sudahlah, gak usah pijit Mama, tidak dipijit pun Mama akan baik-baik saja” dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.

“Jangan, Jangan Mam Ayo dong Pliss…, biarkan aku memijat Mama.” Aku mengatakan itu kepada Mama dengan penuh harapan dan keputus asaan, serta merayunya.

“Maaf Ma, aku pikir dengan keadaan telanjang, Mama akan merasa lebih nyaman untuk dipijat. Yasudah Mam, Mama pakai saja pakaian yang Mama suka tapi aku merasa harus tetap memijit Mama. Karena Mama telah berbuat banyak kepadaku dengan penuh kasih sayang aku merasa berhutang kepada Mama” rayuan ku kepada Mama.

“Iya sayang, iya… Mama mandi dulu ya, sehabis itu baru kamu pijitin Mama… Hmm…Manja sekali kamu David”.

Setelah mendengar rayuanku, akhirnya Mama melunak dan kembali tersenyum kepadaku. Setelah menunggu selama 15 Menit, akhirnya Mama keluar dari kamar mandi dengan menggunakan Kimononya seperti biasa. Aku ingin sekali menanyakan kepada Mama, apakah dia memakai pakaian dalam di balik Kimononya, tetapi akhirnya aku tahu lebih baik untuk tidak mengetahuinya.

“Ok Mam, berbaringlah, aku akan memberikan pijatan yang lama dan nyaman ke badan Mama dan aku juga akan memijat dari kaki Mama, karena Mama berlari cukup jauh aku gak mau Mama mengalami naik betis”.

“Uummm Ok… Tapi kamu mijatnya tidak boleh lebih dari betis ya, hanya sebatas sampai bagian bawah Paha aja”, dengan nada suara yang cukup tinggi.

Mama mulai berbaring tengkurap dan menurunkan kimononya sebatas pinggang.

“Sial, ternyata Mama memakai BH yang sangat ketat dan sangat tertutup” aku begumam di dalam hati.


Aku mulai memijatnya dari pundaknya, lalu naik ke leher dan turun ke punggung dan membiarkan Mama mulai merasa sangat nyaman di pijat dan terasa sangat relax. Sebelum aku mengatakan, sesuatu untuk bisa mendapatkannya.

“Mam, Tali BH-nya menghalangi pijatan di Punggung, kira-kira Mama mau melepaskan kancingnya atau tidak ?”

“Tentu saja Sayang, buka saja…” Dia mengatakan dengan penuh kenyamanan.

Pijitanku sudah benar-benar membuat Mama sangat nyaman dan yang pastinya karena Mama merasa sangat nyaman pertahanannya pun jadi hilang sedikit demi sedikit. Aku melepas kaitan BH-nya dan menyuruh agar Mama sedikit mengangkat tubuhnya dan bergeser agar aku bisa melepaskan seluruh BH-nya dan bukan hanya melepas kancing / kaitan BH-nya. Setelah berhasil melepas secara keseluruhan BH, langsung saja aku lemparkan BH-nya ke lantai. Ternyata karena perbuatanku melepas BH-nya dia merasa aneh dan mengatakan :

“Kenapa dilepas semua Johan ? tadi katanya hanya mau melepas kaitan kancingnya saja, kenapa sekarang kamu lepas semua ?” dengan nada suara datar.

“Oiya Mam, kenapa aku lepas semua ya, Uummmm… tapi yasudah lah Mam ditaro di lantai saja, aku agak susah untuk mengambilnya kembali”.

Mama tidak mengatakan sepatah katapun, aku berpikir ini adalah sebuah kata ”Ya” dari Mama dan aku tetap melanjutkan pijatanku. Sekarang aku memulai untuk memijat kakinya perlahan-lahan naik dan semakin keatas. Dengan cepat aku berpindah sampai akhirnya memijat melewati betisnya menggulung kimononya. Sedikit lebih keatas dan dengan tepat dan cepat memijat bagian atas kakinya yang terlihat memang sangat sehat dan menggairahkan. Aku pijat semakin keatas sambil aku naikkan semakin keatas kimononya dan sekarang aku lepas kimononya dari tubuhnya dan meletakan kimono itu disebelahnya. Dan sekali lagi Mama tidak mengatakan apa-apa terdiam membisu.

Ternyata hari ini Mama tidak menggunakan celana dalam yang sangat tertutup dan ketat, dia mengenakan celana dalam model tali tapi tidak terlalu tipis lebih tepatnya Mama memakai celana dalam thong warna hitam. Celana dalam thong itu benar-benar memperlihatkan bentuk keindahan pantatnya yang sangat bulat, padat, montok, sexy dan terlihat sangat Bahenol. Aku tidak bisa menahan dan membendung gairah ini, aku memulai memijat lebih tepatnya meraba secara keras pantat Mamaku yang terasa sangat halus di telapak tanganku sehalus pipi Bayi.

“Jangan…jang..an…pijat disitu sayang” dengan pandangan agak melamun dan dengan nada suara yang datar.

Aku mendengarkan perkataannya dan memindahkan tanganku ke punggungnya yang ramping dan mulai membelainya. Dengan belaianku Mama mulai mendengkur dengan dengkuran yang sangat menikmati. Nafsuku sudah mulai tidak terbendung lagi aku membuka kaosku dan terlihatlah tubuhku yang atletis dan dengan perlahan aku mulai berada diatasnya dengan berlutut dan dengan tubuh Mama berada di bawahku. Aku mulai mengendus rambut mama, punggung dan bagian tubuhnya yang sangat bahenol dengan hidungku. Dan mulai menggerakan bibirku keatas dan kebawah di punggungnya dengan sedikit hembusan nafas sambil sedikit mengecup punggungnya dan memberi sedikit kecupan di leher.

Dan dia kembali mendengkur dan mencoba bertahan melawan nafsu yang memang telah menyerangnya. Aku kembali menciumi punggungnya sampai akhirnya aku mengarah ke bawah dan mendapatkan pantatnya kucium kedua pantatnya dengan lembut satu persatu yang memang memancing gairah dengan balutan celana dalam thong-nya. Aku singkapkan celana dalamnya dengan gigiku dan terlihatlah bongkahan pantat yang sangat menggairahkan. Aku mulai meremas pantatnya satu persatu dan membuka pantatnya sehingga terlihatlah lubang anus Mamaku dan akupun tidak sungkan untuk menjilatnya, kujilat dengan lidahku mengikuti bibir lubang anus itu secara melingkar perlahan dan sangat lembut.

Lalu Mama mulai mengeluarkan desahan dan merintih nikmat seperti kemarin malam waktu aku raba anusnya dengan jariku. Tetapi kali ini erangannya lebih membuatku semakin bernafsu. Saat ini dia mengetahui apa yang tidak dia bayangkan sebelumnya terjadi.

“Ssshhhhhh… aakhhhh… hmmm… Ooohh Johan sayang… Terusss… sayang” Mamaku mengerang dengan hebatnya.

Setelah Mama mengerang dan sangat bernafsu aku sengaja berpindah dari jilatan di lubang anusnya dengan melanjutkan mencium lehernya. Ternyata Mama membalikan badannya yang sebelumnya memunggungi aku dan aku langsung menjilat, menciumi lehernya dan langsung mencium bibirnya. Setelah dengan lembut mencium dan mengecup bibirnya, Mama mulai membuka mulutnya dan kami berciuman sangat penuh dengan gairah dan nafsu biarahi yang memang sudah sangat tidak bisa dibendung lagi.

Sambil berciuman aku mulai meraba putting susu payudara Mama dan membuat Mama semakin menggila dalam berciuman. Aku raba dengan jariku dan memainkan putting susunya dan membuat putting susu Mama semakin mengeras. Aku memindahkan mulutku ke Puting susu Mama sebelah kanan dan mulai menjilatnya menghisap dengan lembut tapi dengan penuh nafsu dan perlahan kuturunkan tanganku ke vagina Mama yang sudah sangat basah dengan lembut kusentuh vagina Mama dan mulai membelainya dengan penuh kelembutan.

“Ooooohhhh… Davie sayang… Aaaaakhhhh… ssshhhh… Mmmpffff… sayang, berhentilah menyiksaku sayang aku sudah tidak tahan lagi…”

Untuk sementara waktu dengan seketika aku membebaskan tanganku dari vagina Mama untuk melepas celanaku dan terlihatlah batang penisku yang memang sudah sangat mengeras dengan panjang 16cm dan berdiameter 3.5cm. Secara langsung Mama melihat batang penisku dan Mama sangat terkejut dengan itu.

“Oooo yesss… Davie… Masukin aja langsung ya sayang, Mama sudah lama sekali tidak merasakan penis ada di dalam vagina Mama…”

Mendengar Mamaku mengatakan hal itu dengan penuh nafsu dan kegilaan birahi yang sangat tinggi, aku pun sempat terpikir sejenak mengenai hal yang selama ini aku pikirkan akhirnya terjadi dan aku akan sangat menikmatinya.

“Mam, tapi kita gak punya kondom sama sekali”.

“Johan, cepat masukan penismu kedalam Vagina Mama sayang !”


“Tapi nanti jika Maammma…Hamil bagaimana ?”


“Tenang, besok pagi Mama akan meminum pil KB sayang, setiap pagi Mama selalu minum pada saat masa subur Mama, Jadi… MASUKAN PENISMU SEKARANG !!!” dengan nada berteriak.

Tidak perlu Mama bilang dua kali aku sudah memasukan penisku kedalam Vagina Mama dan mulai kupompa keluar masuk penisku di Vagina Mama. Vagina Mama terasa sangat sempit dan hangat dan rasanya seperti mengalami kegembiraan yang luar biasa bisa menyetubuhi Ibu Kandungku sendiri yang sangat cantik luar dalam. Sementara terus kupompa penisku sedalam-dalamnya ke vagina Mama, aku juga tidak berhenti menghisap dan menjilati payudara Mama dan kembali berciuman bibir dengan Mama dan sekali lagi kami berada di dalam gairah nafsu bercium yang sangat hebat.

Sementara penisku terpompa sangat hebat kedalam Vagina Mama. Tanganku juga tidak berhenti meremas payudaranya dan sesekali meraba bibir lubang anusnya dengan sedikit menggelitik kecil. Sementara cairan-cairan vagina mama sudah mulai membasahi mengalir ke anusnya akibat Pompa-an dari penisku.


“Oooohhh… ini enak sekali Mam, lebih dari nikmat… aarghhhh Mmmaaammm…..” aku terus memopa penisku sedalam dalamnya ke vagina Mama.


Dan akhirnya aku mengangkat Mama dan mendorongnya keatasku. Sekarang Mama berada diatasku dengan penis yang tetap menancap pada liang Vaginanya.

“Oooooohhhh… Johan… aakkkhhh… Sayang… Mama sudah tidak bisa tahan sayaang, Maammma keluar… Shhhhh… akkhhhhh” Mama berteriak, seketika itu juga mengalirlah cairan kewanitaan dari Vagina Mama.

“Ya Mam… aaakkhhh… Mam… hangat sekali… ssshhhh, aku juga bisa merasakanya Mam”.

Aku merasakan semprotan hangat cairan keawanitaannya di penisku dan itu teramat sangat nikmat dan cairan itu keluar melalui celah vaginanya yang terus kupompa dengan kencang dengan penisku.

“Ya ampun Davie…..Akkkhhh sayang, enak banget lho itu… Papamu pun belum pernah membuat Mama orgasme sampai seperti ini” kata Mama sambil berdiri dan berbaring di sebelahku dan sambil memperhatikan penisku yang masih ereksi dengan kerasnya.

“Oohh Johan, maaf sayang sory… kamu belum keluar, ya ampun sayang tapi tenang Mama ada cara… Hmmm… sekarang bangun !” dengan mengedipkan mata genitnya kearahku.

Mendengar perintah Mama akupun berdiri dan penisku pun tetap tegang dengan kerasnya. Mama berlutut di depanku saya tahu apa yang akan di perbuat Mama dan saya sebagai anak laki sangat gembira sekali karena memang ini juga yang saya tunggu. Mama mulai menciumi kepala penisku dengan bibirnya dengan sedikit jilatan nakal di batang penisku, lalu mama mulai memasukan penisku kedalam mulutnya dan megulumnya.

Aku melihat tatapan matanya yang berwarna biru kepadaku sewaktu dia mengulum penisku dan menatap wajahku. Tatapan bola matanya yang biru seakan akan berubah dari tatapan bola mata seorang wanita yang bersih dari dosa menjadi tatapan wanita nakal yang sedang gila dengan gairah nafsunya.


“Ooohhh… ini enak sekali Mam… sepertinya aku… Aaakhhh”.


“Mmmm… hmmmm… sshhh”

Aku merasakan kehangatan mulut Mama yang menjalar keseluruh tubuhku melalu penisku, Mama dengan ganasnya menghisap penisku dan mengocoknya dengan mulutnya. Aku hanya bisa berharap mudah-mudahan ini berlangsung lama. Tetapi tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang akan meledak dari penisku dan ternyata aku tidak bisa membendungnya lagi dan spermaku tersemprot kedalam mulut dan tenggorokan Mama.

“Aaaakkkk… yesss, Mam… uccchhh… Aduh, maaf Mam, aku udah gak tahan”

Mama menghisap seluruh sperma yang aku semprotkan kemulut dan tenggorokannya tanpa ada sisa sedikitpun.

“Hmmm… slurppp… Mmmm… aaahhh tidak apa-apa sayang… aaakkhhh, gimana enak ?”

“Luar biasa Mam… Fuiiihhhhh”

“Menurut Mama, orgasme kamu tadi sepertinya belum klimaks kan sayang ? “Ugghhh” kasian sayangku ini. Berarti Mama masih berhutang sama kamu ya kapan pun kamu mau bercinta bilang ya sama Mama ya Sayang…” Mama mengatakan sambil tersenyum nakal dan mengedipkan matanya.

Aku beristirahat sejenak setelah orgasme yang baru saja ku alami untuk memulihkan badanku yang pasti memulihkan libidoku terhadap Mama. Tapi pemandangan disebelahku yaitu si Mama yang masih tergeletak telanjang di ranjang membuatku kembali terangsang dan membuat penisku kembali mengeras. Aku meperhatikan kemolekkan Pantat Mama dan membayangkan usaha Mama untuk memuaskanku dan memompa Vaginanya sekuat mungkin agar penisku tertancap masuk lebih dalam lagi ke dalam Vaginanya.

Melihat Posisi Mama seperti ini membuat penisku keras kembali. Sebelumku tancapkan penisku ke Vagina Mama kali ini aku melihat Mama yang terlihat sangat sexy dan menggairahkan di segala posisi bercinta dan aku pikir aku menjadi penganggum setia kecantikan dan kesexyan Mama. Setelah kupandangi Mama langsung saja aku arahkan penisku ke Vagina Mama yang sudah agak kering. Aku gesek dengan penisku perlahan dan membuatnya basah kembali, walau tidak sebasah yang sebelumnya. Mamaku hanya tebaring tengkurap pasrah, dia pasrah tapi tetap menantangku.

Kali ini persetubuhanku dengan Mama, menurutku akan lebih memuaskanku dari persetubuhan sebelumnya, karena pantatnya yang montok itu akan menjadi bantalan untuk setiap tancapan demi tancapan yang akan kuberikan kepada Vagina Mama. Aku memegang dan agak mengangkat perut Mama yang sedang tengkurap agar Mama agak sedikit menungging dan kutegakkan punggungnya dengan memegang Payudaranya dan sekarang Mama sudah siap dengan posisi Doogie Style. Langsung aku tancapkan penisku ke dalam Vagina Mama yang belum terlalu Basah dan Mama berteriak.

Karena memang agak perih mungkin tetapi aku merasakan kenyamanan yang luar biasa dari sebuah Vagina yang sangat sempit dan menggigit. Tapi Mama pasrah saja, karena memang Mama merasa berhutang untuk membuatku orgasme. Saya pompa penisku secepat dan sedalam mungkin kedalam Vagina Mama dan payudaranya terlihat bergoyang sangat hebat dan hal itu membuatku semakin bernafsu dan bernafsu. Payudara yang sangat besar padat tetapi lunak dan saya masih tidak percaya bahwa payudaranya yang bergoyang itu membuat Mama terlihat seperti Pelacur yang alami dan menjadi pelacur pribadiku saat ini.

Aku setubuhi Mama lebih lama dari persetubuhan kami yang pertama saya berharap agar persetubuhan ini tak akan pernah berakhir sampai aku merasa Mama sepertinya orgasme untuk yang kedua kalinya dan itu memang benar. Karena dia mengatakan bahwa dirinya orgasme secara beturut-turut kali ini. Aku lepas penisku dari Vagina Mama dan aku baringkan Mama dalam keadaan terlentang dan aku masukan Lagi penisku dengan posisi aku diatas Mama dan akhirnya aku menyemprotkan Spermaku ke Dalam Vagina Mama dimana tempat dahulu aku dilahirkan yang mungkin tidak pernah anak laki-laki lain rasakan.

Mama ku langsung tumbang, karena sangat kecapean dan memejamkan matanya sejenak dan aku diam sejenak merasakan spermaku masuk semakin dalam ke vagina Mam, dan akhirnya tertumpah kembali keluar melalui celah Vagina Mama yang masih tertancap oleh Penisku.


“Oohh… ini sangat menakjubkan sayang” bisik mama di kupingku dan dia terlihat sangat letih.

“Terima kasih Mam, Jadi kita bisa melakukannya lagi setiap malam”


“Oh Johan Sayang, setiap malam dan setiap hari” kami Tertawa bersama.


“Wah… kalau begitu, Mama harus lebih sering Minum Pill KB di pagi hari !” kami kembali tertawa bersama.


“Ya… kamu benar sayang” Mama menjawab dengan sedikit termenung.

Tanpa kusadari ternyata Vagina Mama menjadi basah lagi dan tanpa kusadari Penisku sudah terpompa kembali oleh Vagina Mamaku. Dan kami melakukannya terus sampai akhirnya kami kelelahan dan tidur bersama dengan penis tetap tertancap di dalam vagina Mama.

Jangan Lupa Baca Juga : Cerita Mesum Perawan Gadis Club Malam

Nahh guys itu lah Cerita Seks Bercinta Dengan Ibu Kandungku. Ikuti terus postingan cerita dewasa kami yang selanjutnya ya guys.. Salam Crott Crott..

No comments: