Saturday, December 9, 2017

Cerita Seks Nikmatnya Nginap Di Hotel Bersama Mama

Nih guys kali ini Ceritaseks.asia akan mengulas tentang Cerita Seks Nikmatnya Nginap Di Hotel Bersama Mama, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan dijamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati Cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini.

Cerita Seks Nikmatnya Nginap Di Hotel Bersama Mama
Cerita Seks Nikmatnya Nginap Di Hotel Bersama Mama

Cerita Seks Nikmatnya Nginap Di Hotel Bersama Mama


Cerita Dewasa - Seingat saya pada hari itu hari jumat di siang hari, sepulang dari kuliah. Saya diajak ibu kepesta pernikahan keluarga diluar kota. Jaraknya berkisar kurang lebih 200km atau 4 jam perjalanan mobil kalau tidak lagi macet melewati Puncak.

Pesta keluarga rencananya dilangsungkan pada malam pukul 19:00 sampai selesai. Perkirakan kami pukul 22:00 akan selesai dan langsung pulang ke rumah di Jakarta. Sesampainya ditempat pesta para sahabat dan keluarga banyak yang mengagumi kecantikan Ibu. Malah ada yang bercanda bahwa pasangan kami (saya dan Ibu Kandungku) adalah ibarat pasangan suami isteri yang sangat serasi.

Pokoknya diantara Keluarga dan sahabat, kamilah yang menjadi fokus pandang dibandingkan mereka yang duduk dipelaminan malam itu.

Memang Kecantikan ibu tidak ada duanya, melebihi kecantikan tamu2 sebayanya yang hadir dipesta itu. Mungkin masih lebih cantik dan seksi dibandingkan Ibu-Ibu 10 tahun lebih muda dari Ibu. Walaupun sebenarnya Ibuku sudah menasukki umur 40 tahun. Ibu selalu menjaga kesehatan dan tidak pernah melupakan senam, Kalau dirumah selalu merawat tubuhnya, agar tetap fit , cantik dan seksi.

Tepat jam 22:00, kami pamitan untuk pulang. Maklum rumah kami sangatlah jauh dan bila tidak ada halangan mungkin sampainya dirumah sudah tengah malam sekitar pukul 02:00 pagi. Setelah setengah jam kemudian tepat 22:30, kami telah meninggalkan tempat pesta dan saya langsung menancap mobil untuk pulang. Dalam perjalanan tiba ibu mengingatkanku,

"Hati2.. jangan terlalu kencang, sayang ! jalannya sangat licin”, bener juga kata mama.

Karena hujan yang turun mulai deras, mana lagi mendekati puncak semakin berkabut. Beberapa saat kemudian, Tiba2 stir mobil kurasakan sangat berat,

”Aduh Ma… ban mobilnya kempes…”, kataku pada mama.

”Cepat pinggirkan mobil kehalaman hotel terdekat, ntar nggak keburu bisa-bisa kita ngadat di jalan, mana hujan deras lagi”, jawab mamaku secara refleks.

"Iya Mam", jawabku singkat.

Sambil berbelok memasuki salah satu hotel berbintang yang ada di kaki lereng puncak. Sebelum kami keluar dari mobil, Ibuku berkata,

”Sayang, kalau ban mobilnya kempes dan gak bisa ditolong lagi, kita harus menginap di hotel ini, besok pagi aja perjalanan kita lanjutkan”.

Memang keadaan yang mengharuskan kami untuk singgah bermalam dihotel berdua dengan mama. Kami berdua dijemput dan diantar ke resepsionis dan untuk mengurangi kecurigaan, Ibuku langsung mencatat identitas kami berdua sebagai suami isteri, Ibu mengerling kepadaku sambil mengeluarkan credit cardnya untuk digesek sebagai pembayaran menginap untuk 1 Malam.

Setiba di Kamar, mama langsung tersenyum manis dan berkata,

”Sayang… jangan macam2 yah !".

"Walaupun ditempat pesta tadi malam, mereka bercanda mengatakan kita seperti pasangan suami isteri dan di resepsionis mama juga mengatakan kita suami isteri. Tetapi kamu tetap anak mama, nggak boleh macam-macam sama mama. yah !", kata mamaku panjang lebar.

”Ok ! Mamaku sayang yang cantik”, jawabku spontan.

Entah dari mana datangnya keberanianku untuk merayu Ibuku. Walaupun itu saya sampaikan secara bercanda, tetapi kalau dipikir, wah bisa berabe juga.

Sekamar di hotel dengan Ibu Kandung yang cantik dan seksi, pasti dugaan orang kalau bukan Suami Isteri yang kemalaman pastilah brondong dengan tante. Sudah pasti mereka memanfaatkan waktu yang sangat panjang untuk memberikan nafkah batin sepuas-puasnya.

Memikirkan praduga orang, tak terasa kontolku menegang semakin kencang. Sepertinya setan-setan berahi mulai merasuk kedalam fikiranku membuatku hampir salah tingkah. 

”Mama mau mandi dulu yah, tolong bukakan korset mama”, kata mamaku dengan tiba-tiba.

Haiss.. memdapatkan tugas yang begitu membuat setan penggoda makin kuat.

”Iya.. iya.. Mam”, sahutku.

Sedikit bergetar ketika membuka korset Mama dan entah kenapa saya mencoba melirik ke buah dadanya dari samping belakang, dalam hatiku berkata,

"Walaupun mama tidak menggunakan korset tetapi cetakan tubuhnya sangat sempurna. Pinggang yang ramping bak pinggang anak perawan yang diikuti dengan pinggul lebar yang sangat serasi dengan tonjolan buah dada yang masih tegak menantang kedepan. Ditambah lagi kulit Mama putih tak bernoda sangat halus dan harum. Pastilah semua laki-laki ingin menikmati keindahan dan kesempurnaan alam yang ada pada Mama sama seperti aku".

Sewaktu mama di kamar mandi terdengar sayup-sayup air di bak mandi yang bersentuhan dengan tubuh montok mama yang telanjang bulat, tak terasa tanganku mulai memegang kontolku yang mulai tidak dapat dikendalikan. Cerita Sex Dewasa

”Sayang… kamu juga mandi ya !! airnya nyaman dan hangat“, teriak mama perlahan dari dalam kamar mandi.

”Ntar Mam”, jawabku singkat.

”Masa sih mandi bareng ?”, pikirku kebinggungan.

"Apa ini signyal plus dari mama ? atau hanya candaan Mama ?".

Tak terasa genggaman pada konitokku makin kencang,

“Sabar yah, sebentar lagi saya masukan di memeknya mama”, gumanku dengan fikiran mulai kurang ajar dan kotor.

Selang beberapa saat, mama keluar dari kamar mandi. Tubuh mama hanya dililit ketat oleh selembar handuk sebatas setengah buah dada mama ke bawah sampai sejengkal diatas lutut. Karena suhu kamar sangat sejuk, sambil berlari kecil mama menuju spring bed langsung masuk dalam selimut yang tebal. lalu mama berkata 

”Gantian mandinya, mama mau tidur duluan“, kata mama.

”Gak jadi mandinya mam.. pagi aja sekalian…”, jawabku singkat.

Karena jawaban ini sudah saya persiapkan agar cepat2 bisa tidur alias lebih cepat tidur di samping Mamaku.

”Terserah kamu aja… tapi kalau bau jangan baring disamping Mama ya ?”.

Saya lewatkan kira-kira 10 menit setelah nafas mama seperti mulai teratur alias tidur. Perlahan-lahan saya naik kepembaringan disamping kiri mama, maksud saya untuk ikut juga masuk dibalik selimut. Saya tarik pelan dan sibak sedikit selimut yang satu-satunya supaya kami pakai berdua. Tapi tiba2 mama mengeliat mungkin terasa hembusan dingin akibat selimut yang menutupi tubuhnya tersingkap sedikit. Tampaknya mama tidur dibawah selimut dengan kondisi telanjang bulat. Karena kami memang tidak mempersiapkan pakaian tidur, mama tidur miring menghdap sebelah kanan. Pelan-pelan saya masuk dibalik selimut disamping kiri tubuh mama yang telanjang, dan selang beberapa saat kemudian, mama membalikan tubuhnya dan wajahnya hampir menyentuh wajahku.

Kutatap matanya yang tertutup indah, bibir yang tipis merekah menantang, hidung kecil yang mancung. Kuberanikan untuk mencolek perlahan hidung mama, tetapi tak ada reaksi. kulanjutkan untuk menarik kebawah bibir mama yang tipis, agar tampak gigi yang putih rapi berjajar, namun tak ada juga reaksi dari mama. Akhirnya dengan berdebar-debar kurapatkan mulutku dan kukecup bibir mama, kelihatan nafas mama sedikit terganggu, mungkin terhalang dengan hidungku. Akhirnya mama membuka sedikit mulutnya, tanpa kuberi kesempatan menutup mulutnya, kusedot lidahnya, dan rupanya mamaku dalam tidurnya juga membalas ciumanku.

Selanjutnya kualitas keberanianku kutambah dengan mulai memeluk dan melingkari badan mama dengan lenganku. Reaksipun datang dengan makin merapatnya tubuh mama yang mungil dan telanjang ini kedadaku. Paha mama mulai menyerang dan menyentuh kontolku yang berubah menjadi kontol yang keras dan berdiameter sebesar pergelangan tangan mama.

Pelukan mama mulai mengencang, mungkin bermaksud menarik hawa yang lebih hangat yang ada pada badanku. Keadaan ini membuatku makin kesurupan, tangan kiriku mulai mengerayangi pinggul mama, turun kebawah bagian pantatnya, terus turun dan berputar kedepan lebih kebawah lagi. Akhirnya sampai kebulu pubis mama yang sangat halus, kutelusuri bibir memek mama dan akhirnya jari telunjukku mengelitik klitorisnya.

Mama mulai berekasi, kedua paha mama menjepit, tangan kanannya mencakar punggungku dengan kuku mama yang tajam. Mungkin ini dalah refleks akibat sesuatu yang memasuki memeknya, hanya mama yang tahu. Tubuh mama saya dorong agar sedikit terlentang dan mulailah saya menindih setengah tubuh mama terutama buah dada kiri mama dengan tubuhku.

Tangan kananku mulai saya aktifkan dari belakang leher mama untuk mengerayangi buah dada kanan mama. Bibir mama dan bibirku membentuk satu ruang dan kedua lidah kami saling menggelitik, nafas mama makin memburu. Saya makin kesurupan dan menyerang, akibat makin kerasnya remasan tangan kananku di buah dada kanan mama dan jari telunjuk kiriku yang mengelitik klitoris mama yang mulai memanas dan mengeluarkan lendir membasahi memek mama. Akhirnya mama tersentak,

”Hey… kamu ngapain Mama ? ini gak boleh !!,“, kata Mama kaget dan marah.

”Saya tidak bisa tidur mam... apalagi seranjang dengan mama yang lagi telanjang bulat”, jawabku gemetaran dan bernafsu cempur aduk.

”Oohh.. begitu ya".

Mama terdiam agak lama lalu membalik membelakangiku.

“Tapi jangan kasar gitu donk !”, lalu Mama terdiam lagi.

Namun napasnya masih memburu dan bergetar. Inilah kata-kata mama yang kurang saya mengerti. Apakah perbuatan saya tadi dibenarkan tetapi nggak boleh kasar atau ada artian lain ?

Saya tidak berani lagi ngomong macam-macam.

“Maaf Mam...”, jawabku singkat.

Sambil menatap punggung mama yang masih agak bergetar, entah beberapa lama kami terdiam berdua.

”Kalau kamu pingin bersetubuh dengan mama harus lembut dan perlahan-lahan aja, kan kita masih punya banyak waktu", kata mama sambil membalikkan tubuhnya.

“Kamu anak nakal boleh peluk dan mencium mama. Pokoknya tubuh mama malam ini kuserahkan semuanya kepadamu, kecuali yang satu ini, yaitu kontolmu yang gede ini dilarang keras memasuki memeknya mama”, sambil mama memegang kontolku dan menarik dan menyapu kepermukaan memeknya.

”Tapi justru cuma yang satu ini milik mama yang paling nikmat”, aku protes dan mulai berani.

“Siapa yang bilang nikmat dan kamu tahu darimana ?”.

Tanpa kujawab, mama mulai menindih tubuhku dan menciumku. Kubalas ciuman Mama, sangat nikmat dibandingkan waktu saya mencium mama dalam keadaan tertidur. Tapi kali ini dengan sadar-sesadarnya, justru mama memulai meransang. Kamipun melemparkan selimut kelantai, jadinya kami benar-benar telanjang bulat di udara kamar yang sejuk diatas ranjang.


Kami berciuman dan berpelukan, sangat lembut dan perlahan-lahan, rupanya mama juga sangat menikmatinya. Napas kami mulai memburu, terkadang mama mengeram dan menggeliat apabila kusentuh dan kupelintir halus puttingnya.

"Auhh ! jangan disitu ! Mama nggak tahan… sayannngggg", keluh Mama panjang.

“Tapi enak kan Mam ?”.

"Iyaa ! enakk bangett…", Mama makin kesurupan dan berupaya meraup kontolku yang makin keras dan membesar semaksimal mungkin.

Sewaktu Mama menggenggam kontolku, tubuh mama kudorong menjadi telentang dan dan kutindih dengan badanku. Mulut kami makin bersatu, kupeluk erat tubuh Mama yang mungil, dan kontolku kuarahkan ke memek mama. Tapi mama tetap menggenggam kontolku, hanya menggosok-gosokan kepala kontol ke Mulut memeknya yang juga mulai berlendir.

Terkadang Kepalanya sudah masuk setengah tetapi mama, mengeluarkannya lagi. Karena saya tidak tahan lagi perlakuan mama seperti ini. Kutarik tangan Mama yang menggenggam kontolku agar terlepas. Rupanya usahaku ini cukup berhasil dan dengan cepat kuselipkan kontolku kedalam memek Mama. Terasa memeknya sangat licin, menggesek dan berlendir serta berdenyut menjepit. Cerita Seks

"Aoww !!", teriak mama.

Kukocok memek mama dan mama mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang tak karuan. Tapi baru 2-3 kali kocokan, tiba2 mama dengan kekuatan penuh menaikan pantatnya tinggi-tinggi dan menggessernya jauh kesamping akhirnya kontolku terlepas dari memeknya.

"Clukppp..."

"Aiii...! kenapa dikeluarin Mam…?”, tanyaku kecewa.

“Nggak boleh sayang..”.

Tiba tiba Mama mulai bangun kemudian membawa selangkangnya ke wajahku persis mulut memeknya berhadapan dengan mulutku. Mama mulai menunduk dan meraih kontolku dan memasukan ke mulutnya dan melumutnya. Terkadang kontolku digigitnya perlahan2 sambil bergantian dengan bibir yang lembut dan hangat, yang paling mengasikkan kalau kepala kontolku digelitik dengan lidah mama. Begitu juga klitoris mama, saya gelitik dengan ujung lidahku.

Terkadang mama hilang kontrol, mendengus menambah kocokan dan jilatan lidahnya di kepala kontolku. Terkadang sangkin bernafsunya juga mama, tangannya ikut pula meramas biji pelirku. Aku dan mama berlangsung saling kerja sama membantu masing masing mencapai puncak birahi yang membuat lupa segala-galanya. Perbuatan bersanggama dengan ibu kandung yang orang katakan sangat tabu, tetapi justru sangat mengasikkan dan jauh lebih nikmat dengan memek manapun didunia ini.

Mama makin gila mengocok kontolku, dan akhirnya saya tak tahan lagi.

"Cepat donk ma… masukkin kedalam memek mama..", renggekku.

"Aowww… cret… cret...".

Akhirnya lahar panasku tidak dapat dibendung lagi, sehingga menyemburkan semuanya keluar melalui lubang kencingku.

"Sabar sayang… ", kata mama kesurupan mempermainkan air maniku sambil menggosokkannya di kedua buah dadanya.

"Mama juga sudah tidak tahan sayang…".

Tidak berapa lama kemudian mama berganti posisi, duduk diatas selangkangku persis posisi kontolku berhadapan langsung dengan memek mama, mama menuntunnya dengan sangat gampang memasuki liang sanggamanya dan menjepitnya.

"Ooohhh… Oohh…", rintihku tidak karuan.

Suatu kenikmatan yang sangat sulit dilukiskan dengan kata2,

Tidak ada lagi kenikmatan yang melebihi kenikmatan sewaktu kontolku dijepit dan dikocok oleh memek mama. Pinggul mama naik turun menyebabkan kontolku masuk makin kedalam dasar memek mama. Saya tidak ingin kenikmatan ini berlangsung cepat, saya turun dari pembaringan, menggendong mama dan kontolku masih terbenam kedalam memek mama.

kugoyang2 tubuh mama yang mungil, mama makin kesurupan dan juga merasakan kenikmatan yang tiada tara. Mata mama mulai terpejam sambil berdesih,

"Aacchhh aacchhh…".

”Mama sudah tidak tahan lagi sayang… turunkan mama... tancapkan kontolmu sayang lebih dalam..”, mama mendesah dan meminta untuk diturunkan.

Kubaringkan tubuh mama dan ku perdalam tekanan kontolku masuk ke memek mama . Mama menjepit kontolku makin kencang dan aku merasakan memek mama makin berdenyut2. Akhirnya pelukan kami berdua makin kencang dan mama seakan-akan menggantung ditubuhku lekat dan sangat erat.

"Crreeett ccrreeeet…".

Rintihan kenikmatan mama bercampur aduk dangan geramanku semuanya berakhir membawa kami berdua ke langit ketujuh.

Setelah ledakan kenikmatan birahiku dengan mama yang menghamburkan air mani kami berdua tercecer kemana-mana membuat kami berpelukan lemas dan penuh kebahagian. Akhirnya jam dinding hotel telah menunjukan pukul 03:13 pagi. Kami berdua pun tertidur kelelahan dalam keadaan telanjang bulat berpelukan bagai pasangan yang saling mencintai.

Keesokan harinya mama duluan bangun sambil memelukku dan dengan sengaja menjepit hidungku. Membuat saya sulit bernafas dan akhirnya saya juga terbangun.

"Selamat pagi anak nakal…", sambut mama sambil tersenyum manis.

Tidak kusiasiakan Kesempatan ini, kutarik tubuh mama persis menindih tubuhku. Kuraih wajah mama dan kulumat bibirnya yang tipis. Mama pun bereaksi menyambut lumatan bibirku, malah dalam posisi tubuhnya menindih tubuhku, mama berusaha memasukan kontolku ke memeknya.

Nampaknya napsu birahi mama semakin membara setelah bersanggama dan tidur istirahat semalam. Kusambut kebinalan mama dan tiba-tiba mama menghentikan gerakannya sambil berkata,

"Nak, kamu belajar dari mana yang beginian ? kamu sudah kurang ajar setubuhi Mama kamu sendiri".

Sebelum saya menjawab, mama mengencangkan otot memeknya membuat kontolku makin kelelep kedalam memek mama.

“Kan mama yang ajarin…”, jawabku singkat sambil membalikan tubuh Mama menjadi tertelungkup.

Kuangkat pinggul mama sedikit meninggi dan kuarahkan kontolku ke memek Mama dari belakang. Kembali terdengar gumaman mama.

“Jangan kek gitu nak.. Oohh !".

Tapi goyangan mama justru mendukung dan menyambut kocokku ke memek mama dari belakang. Agar tidak terepas kedua tanganku menggenggam pinggulnya mama makin menggelapar dan kocokanku makin kencang. Tubuh mama terangkat menyebabkan buah dadanya bergelantungan bergoyang seirama gerakan kontolku ke memeknya.

Tiba-tiba mama meraih kedua tanganku dan menuntunnya ke gundukan buah dadanya. Mama mengeram histeris tetapi suaranya teredam karena wajah mama dibenamkan dikasur. Dalam beberapa saat kemudian, kami berdua mengambil posisi duduk berhadapan tepatnya mama duduk diatas selangkanganku dengan memeknya masih tetap menjepit kontolku.


Mama menaik-turunkan pantatnya sambil mendengus dan saya menjilat leher mama sambil meremas kedua buah dadanya. Akhirnya kami mengalami orgasme dalam posisi duduk saling berhadapan dan saling tersenyum karena meraih orgasme bersama.

Kami duduk terdiam, berpelukan, saling menatap, mama tersenyum manis sambil kukecup bibir mama dan kubaringkan tubuh Mama perlahan-lahan. Tapi tidak melepas kontolku didalam memek Mama dan pelukanku.

“Mama..! ada satu permintaan Anakmu yang Nakal ini”.

“Apa sayang ?”, sela mama.

“Saya sayang Mama dan saya sangat mencintai mama, maukah mama menjadi isteriku selama-lamanya??”.

"Gila kamu nak.. Mana ada anak memperisteri ibu kandungnya”, jawab Mama sambil tersenyum.

"Tapi kamu boleh setubuhi mama kapan kamu mau, asalkan ayahmu tidak tau”, sambungnya.

Selama hampir sejam, kami berdua masih berbaring dan bercinta dengan keadaan telanjang bulat. Saya berbaring telentang sambil membelai rambut mama yang acak2kan. Mama berbaring telungkup dengan kepala bersandar didadaku. Wajah mama menengadah keatas sangat dekat dengan wajahku, sehingga nafas kami berdua saling menyatu, tangan kiriku membelai tubuh Mama yang mungil, sampai kepinggang dan sesekali kuelus bulu pubis mama yang halus dan pahanya yang sangat mulus.

Mamapun tidak henti2nya mengelus kontolku, seakan-akan tidak rela apabila benda yang bulat panjang ini yang telah membuatnya menjadi setan histeris ini mengkerut.

Cerita kami kami berdua dipenuhi dengan kata-kata cinta birahi dan model atau gaya bersetubuh.

"Nak.. gendong mama ke kamar mandi nak", renggek mama dengan manja.

Dikamar mandi, tubuh kami berdua saling melekat terus. Mama tidak pernah melepaskan ciumannya, sewaktu mandipun kami bersetubuh berdiri. Suatu kenikmatan tersendiri yang mama belum pernah merasakannya yaitu Badan kami lumuri sabun cair sehingga sangat licin. Mama mencapai orgasme sewaktu saya menggendong dan menyetubuhinya sambil berdiri. Tawa cekikikan dan teriakan kenikmatan serta kebahagian birahi mama berkumandang dikamar mandi.

Dibak Mandi yang sempit pun kami mandi berdua melanjutkan babak persetubuhan kembali dan akhirnya mama pun orgasme kedua kalinya di bak mandi. Didalam air yang dipenuhi busa sabun dan birahi.

Sangking gilanya, ketika kami keluar dari kamar mandi masih dalam keadaan telanjang bulat dan berpelukan, berciuman. Kemudian saya duduk disofa dan mama saya dudukkan diatas selangkangku. Kontolku yang tak kunjung mengalah tetap berkubang di memek mama sampai akhirnya jam 11:30 kami bersiap-siap untuk check out dari hotel.

Sewaktu kami hendak mengambil kunci mobil diresepsionis, kami disapa,

“Selamat Siang, terima kasih atas kunjungannya dan semoga Bapak dan Ibu menikmati kebahagian di hotel kami". Cerita Sex

Mama hanya tersenyum dan berjalan menggantungkan tangan di bahuku menuju ke mobil kami yang telah disiapkan.

Jangan Lupa Baca Juga : Cerita Sex Menggarap Istri Sahabatku.

Nahh guys itu lah Cerita Seks Nikmatnya Nginap Di Hotel Bersama Mama. Ikuti terus postingan cerita dewasa kami yang selanjutnya ya guys.. Salam Crott Crott..

No comments: