Wednesday, January 17, 2018

Cerita Seks Berawal Curhat Berakhir Nikmat

Nih guys kali ini Ceritaseks.asia akan mengulas tentang Cerita Seks Berawal Curhat Berakhir Nikmat, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan dijamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini.

Cerita Seks Berawal Curhat Berakhir Nikmat
Cerita Seks Berawal Curhat Berakhir Nikmat

Cerita Seks Berawal Curhat Berakhir Nikmat


Cerita Dewasa - Sebelum kita memulai cerita dewasa ini, alangkah baiknya aku memperkenalkan diriku terlebih dahulu kepada para pembaca. Aku Herdy, usiaku 38 tahun. Aku sudah menikah dan telah dikaruniai 2 orang anak. Profesiku adalah sebagai seorang staff yang bekerja di bidang medis. Ngomong-ngomong soal gambaran diriku adalah sebagai berikut, wajah hitam manis kata istriku, tinggi 172 cm, berat 66 kg, berambut lurus tipis.

Disini aku menceritakan pengalaman nikmatku yang kejadiannya sekitar 2 tahun yang lalu bersama teman dekatku yang bernama Helena. Sebenarnya aku adalah tipe suami yang cukup setia, pola kehidupan dan pola hubungan sex-ku dengan istriku sebenarnya hampir tidak ada masalah, atau bisa dikatakan normal.

Namun aku harus jujur nih para pembaca, sebenarnya aku ini mempunyai birahi sex yang lumayan tinggi dan liar. Namun aku tidak perlu khawatir dengan nafsu sex-ku yang liar itu, karena jujur saja istriku selalu bisa memberikan kepuasan padaku. Namun, seperti kaum pria pada umumnya, aku masih tetap saja menginginkan hubungan sex dengan wanita lain.

Sebagai seorang pria tentu aku mempunyai selera/tipe wanita yang aku sukai. Jujur saja, aku sangat menyukai pada tipe wanita Tilangdatok (tinggi langsing, dada montok). Itulah sekilas gambaran tentang diriku. Awal cerita mesumku ini terjadi ketika menjelang hari perayaan valentine tahun lalu.

Sekitar 2 tahun yang lalu aku mendapatkan tugas dari perusahaanku agar aku mengikuti pelatihan di kota pejuang (Surabaya). Berbicara soal kota Surabaya bagiku sangatlah tidak asing lagi, karena di kota itulah aku dilahirkan dan dibesarkan oleh orangtuaku. Pada saat itu aku harus meninggalkan anak dan istriku selama 2 minggu demi karir-ku.

Saat itu walaupun sanak saudaraku banyak sekali di Surabaya, aku memutuskan untuk tinggal dihotel, toh itu juga fasilitas dari kantorku. Hari-haripun telah berlalu seiring berjalannya pelatihanku. Ketika itu kira-kira baru 4 hari aku berada di Surabaya, seperti yang aku katakan tadi, gairah sexs-ku mulai bergejolak.

Hal itu membuatku pikiranku sangatlah tidak tenang, dan aku berfikir aku harus menyalurkan hasrat sexs-ku kepada seorang wanita. Namun pada saat itu aku memutuskan untuk melakukan onani.

“Ga bisa terus-terusan begini nih, pokoknya aku harus mencari pelampiasan sex-ku”, gerutuku dalam hati setelah ber-onani. Cerita Sex Dewasa

Pada esok harinya, aku-pun mempunyai ide untuk mencari-cari beberapa nomor telefon teman-teman lamaku khususnya yang wanita. Setelah beberapa waktu aku mencarinya di contact handphoneku, pada akhirnya aku-pun mendapatkan nomor seorang teman wanita, sebut saja namanya Helena. Helena ini berusia sama sepertiku, dan dia juga sama denganku, sudah menikah dan mempunyai 2 anak. Helena ini adalah sahabat dekatku namun sudah seperti seorang kekasih dulunya.

Bahkan kami dulu sering jalan bareng dalam hal study maupun dalam kepentingan pribadi. Helena ini adalah wanita keturunan chinese. Dia seorang wanita yang cukup tinggi untuk ukuran untuk seorang wanita, selain tinggi dia juga langsing, berdada montok, dan berkulit putih. Mulai dari sinilah awal cerita skandal sexs-ku dengan Helena.

Pada awalnya ketika pertama aku menghubungi Helena kami hanya sekedar hanya saling telefon.

Dalam obrolan kami hanyalah berisi tentang tentang obrolan-obrolan saja. Sampai suatu saat ketika aku sudah berkomunikasi dengan Helena selama 4 hari, tiba-tiba dia menelefon dengan suara yang serak seperti orang yang habis menangis. Dalam pembicaraan kami saat ini dia-pun mengajak aku bertemu.

“Her, kamu punya waktu ga untuk datang ke rumahku ? aku mau curhat nih !”, ucapnya.

“Bisa kok Hel, apa sih yang ga buat kamu, hehe”, jawabku.

Saat itu kamipun menentukan tempat ketemuan yang dulu sering aku gunakan untuk bertemu dengannya. Saat itu dengan mobil sedan kesayanganku aku meluncur menemuinya, kemudian sesampainya di sana, Helena-pun naik kemobilku lalu kami-pun bergegas pergi ke rumahnya. Dalam perjalanan kami berbincang banyak, mulai dari hal politik sampai hal-hal yang mesum.

“Her, kamu kapan pulang ke Jakarta ?”, tanyanya padaku.

“Palingan minggu depan Hel, emangnya kenapa Hel ?”, jawabku, kemudian balik bertanya.

“Hmmm… nggak papa Her, aku cuma iseng nanya aja kok, hehe”, jawabnya.

“Hmmm… kurang kerjaan deh kamu Hel, kirain kamu mau ajak aku gimana-gimana, hahahaha”, ucapku menggoda.

“Huuuu… dasar otak ngeres, wkwkwk”, jawabnya.

Setelah 30 menit kami berjalan, tidak terasa kami-pun telah sampai ke rumah Helena. Sesampainya dirumah Helena, kemudian Helena turun dan membuka pintu pagar rumah, ( sejenak aku melihat keadaan rumah Helena yang agak tidak terawat, dan terlihat penuh debu).

“Eh Hel, kamu bener nih tinggal disini ?”, tanyaku dengan wajah sedikit heran.

“Idih, nggaklah Her, aku nggak tinggal disini, ini tuh rumah ortu yang kemarin abis dikontrakin sama orang. Aku kesini seminggu sekali buat lihat-lihat dan bersih-bersih disini”, ucapnya menjelaskan sembari masuk ke dalam rumah.

Setelah itu aku-pun segera memasukkan mobilku kedalam parkiran samping teras rumah Helena. Meskipun terasnya kotor penuh debu, tapi setelah aku masuk didalam rumah ternyata nyaman juga. Lumayanlah, cukup nyaman untuk bersantai, dan ternyata perabotan rumahnya cukup terpelihara.


Sejenak aku melihat-lihat suasana rumah Helena, lalu Helena-pun mempersilahkanku aku duduk diruang tamunya, sementara Helena menyapu teras rumahnya.

“Her, kamu santai dulu yah disini, aku bersih-bersih bentar yah”, ucapnya.

“Hmmm… Gimana mau enak minum aja nggak disuguhin, udah gitu ditinggal lagi”, kataku menggodanya.

“Auk ah, yaudah aku mandi dulu ya Her ?”, ucapnya sembari pergi kekamar mandi.

Berlalunya Helena kekamar mandi, pada saat itu juga otakku mendadak berpikiran jorok, saat itu aku berfantasi membayangkan tubuh Helena yang indah tanpa busana didalam kamar mandi, haha. Setelah beberapa menit Helena berada didalam kamar mandi akhirnya dia-pun selesai. Pada saat itu Helena keluar dengan pakaian sejenis piyama namun seperti daster yang berbahan agak transparan dan harum.

“Ngomong-ngomong kamu ajak aku kesini mau curhat apa sih Hel?”, tanyaku basa-basi, sambil pindah duduk kesebelahnya.

“Yah biasalah Her, masalah keluarga”, ucapnya.

“Hmmm…. Pasti tentang seks, ya kan ? haha”, ucapku bercanda.

“Ah kamu tuh Her tetep aja kaya dulu, ngeres aja bawaanya. Tapi iya juga sih Her, sedikit menyangkut tentang itu juga”, jawabnya.

Kemudian Helena cerita panjang lebar, intinya rasa gak puas sikap suami yang otoriter dan selalu menyalahkannya bila ada perselisihan dengan mertua.

“Aku bener-bener capek, Romi (suaminya) selalu berpihak ama ibunya, padahal aku udah berusaha netral kalo mertua marah-marah”, ucapnya sambil terisak pada akhir ceritanya.

Pada akhir cerita Helena, aku-pun memberanikan diri untuk memegang tangannya, tidak kusangka saat itu dia hanya diam. Cerita Seks

“Her, aku boleh nggak bersandar di dada kamu ?”, ucapnya.

Dengan sedikit terkejut dan deg-degkan, saat itu aku tidak berbicara dan hanya bisa mengangguk. Ketika itu aku segera meraihnya serta membelai rambutnya itu dengan lembut. Mulailah aku mencium keningnya perlahan, Helena tengadah dan,

“Her, aku butuh support, kasih sayang dan belaian mesra dari seorang sahabat”, ucapnya lirih sambil menengadahkan kepalanya.

Saat itu aku merasa hanyut dengan situasi yang diciptakannya, sehingga tanpa rasa canggung kucium matanya, hidungnya, Helena menngeliat sehingga bibir kami bertemu. Helena bangkit dan berkata lirih sambil memelukku.

“Peluk erat aku Her, mulai hari ini aku milikmu”, ucapnya dengan manja dan mesra.

Mendengar ucapannya, aku-pun kemudian mulai mencium bibirnya dengan lembut, Helena merespon dan memagutku. Kami berpelukan bagai sepasang kekasih yang baru berjumpa setelah sekian lama berpisah dengan segunung kerinduan. Dengan posisi Helena duduk di pangkuan, tanganku bergerak meraba rambut dan lehernya.

Saat itu Helena melenguh, tangannya mencari dan mencoba meraih kejantanan-ku yang sudah ereksi dibalik celanaku. Tangan kananku kemudian bergerak dari perutnya kearah pinggul, Helena bergeser turun dari pangkuanku sambil menaikkan pahanya, otomatis piyamanya tersingkap dan ternyata dibalik piyama tersebut Helena sudah tidak memakai celama dalam.

“Her, hari ini aku pingin kamu puasin… Ssshhh…”, ucapnya berbisik.

Tanpa banyak kata dan berpikir panjang, akupun segera merebahkan Helena di kursi sofa ruang tamunya. Lalu setelah itu segera aku jilat memeknya yang indah dengan sedikit rambut kewanitaan yang tercukur rapi itu. Mulailah aku basahi dan sibakkan bulu kewanitaan-nya dengan lidahku sambil sesekali menyentuh clitoris-nya dengan lidahku.

“Eughhh… Ssshhh… Aghhhh… Her, puasin aku sekarang… Oughhh…”, ucapnya lirih penuh nafsu.

Saat itu tangannya Helena mulai berusaha membuka celana, celana dalamku dan berusaha menggenggam kejantanan-ku. Namun saat itu aku menghentikan perbuatan Helena.

“Stop Hel, aku risih kalau kita lakukan hal ini di sini”, ucapku.

Saat itu aku merasa risih kalau melakukan hubungan sex di ruang tamu. Lalu,

“Yaudah kita pindah kekamar aja yuk Her”, ajaknya.

Kemudian Helena-pun berdiri dan mengunci pintu ruang tamu tempat kami melakukan pemanasan sex tadi. Saat itu dia tersenyum dan berjalan sambil membuka piyama-nya, dan aku-pun mengikuti Helena dari belakang. Sungguh saat itu terlihat begitu indah tubuhnya dari belakang, terlihat mulus, ramping namun padat.

Kini sampailah kami pada ruang tidur utamanya berukuran 5×5 meter sunggu luas dan cukup mewah. Yang istimewa adalah adanya cermin dengan besar kira-kira 3X2 meter di depan ranjangnya. Didepan cermin terlihat aku yang sedang memeluk Helena, dengan cekatan aku segera membuka kemeja, celana serta celana dalam-ku.

Sungguh begitu indah dan menggairahkan. Erotis sekali gerakan-gerakan kami dilihat dari cermin itu. Kejantanan-ku segera mencuat kencang seakan-akan kegirangan menemui kebebasannya. Aku puaskan seluruh dahaga-ku, kami saling meraba dan berciuman, setelah beberapa saat saling meraba, Helena menghempaskan tubuh indahnya ke tempat tidur.

Saat itu aku berharap tanpa perintahku dia akan mengerti apa yang aku inginkan, seperti dugaanku ternyata dia mengerti dengan apa yang aku pikirkan. Kini Helena berbalik memposisikan diri pada posisi 69, dia mengkulum kejantanan-ku, yang segera sudah ereksi dengan ukuran maksimalnya yang berdiameter 3 cm dan panjang sekitar 15 cm.

“Oughhh… Ssshhh…”, desahku.

Sungguh nikmat sekali posisi 69 ini, aku mendesah menikmati kuluman dan hisapan lembut Helena.

“Kamu jago banget ngulumnya Hel”, kataku memujinya.

Setelah itu aku-pun mulai menghisap kewanitaan-nya yang telah basah dengan lendir kawin-nya.

“Oughhh… Her, ayo Her kita lakukan”, ucapnya sembari bangkit dan memposisikan tubuhnya jongkok diatas kejantanan-ku.

Kini diraihlah dan diarahkan kejantanan-ku ke liang senggamanya. Setelah kejantananku terbenam didalam kewanitaannya, kemudian dia bergoyang naik turun sambil menggigit bibirnya. Tak lupa saat itu aku meraih payudara yang montok itu dan memainkannya dengan penuh gairah. Kira-kira setelah 10 menit nampaknya Helena telah mencapai orgasme-nya.

“Oughhh… Sssshhh… Aghhhh…”, desah Helena dalam klimaks-nya.

Ternyata Helena telah mendapatkan klimaksnya,. Kini aku-pun membalikkan badannya dengan posisi kejantanan-ku masih tertanam dalam kewanitaan-nya. Saat itu Helena membantu membuka lebar-lebar liang senggama-nya, kemudian mengangkat ke 2 pahanya ke atas. Lalu aku-pun mulai memaju mundurkan kejantanan-ku secara konstan.

“Her… Oughhh… Aghhh… masukin yang dalam Her, terus Her… Aghhh…”, ucapnya tidak karuan.

“Ini udah maksimal kali Hel kontol aku”, ucapku.

Saat itu Helena-pun tertawa dengan perkataanku, sehingga otot-otot vagina-nya ikut berdenyut seirama tawanya. Kemudian aku-pun menarik tubuh Helena ke ujung ranjang, dan kutekan dalam-dalam kejantanan-ku. Helena berteriak histeris menikmati gaya permainanku, kedua tangannya menarik pinggulku seakan-akan menahan kejantanan-ku tetap pada posisinya.

“Ssshhh… Hel, aku mau keluar Hel, Oughhhhhhh…”, ucapku mulai tidak tahan.

Belum sempat dia menyahut aku sudah tidak bisa menahan desakkan sperma dari batang kejantananku.

“Aghhh… Crotttttttttt… Crottt… Crottt… Crottt…”.

Keluarlah air maniku memenuhi rahimnya. Sepertinya Helena saat itu juga telah mencapai orgasme nya yang kedua kalinya. Sungguh hubungan sex yang sangat menggairahkan. Setelah kami menikmati sisa-sisa klimaks kami, kemudian kami-pun bercanda dengan posisi telanjang bulat di tempat tidur sehabis pertempuran sex yang menguras tenaga tadi.

“Kamu hebat sekali ya Her ngesex-nya. Oh iya tadi tadi kamu lucu banget deh, aku nggak bisa nahan tawa waktu kamu bilang (kontol kamu udah maksimal masuknya), haha”, ucapnya sambil tertawa.

“Habisnya kamu kebangetan sih Hel, udah tau kontol aku udah maksimal, masih aja kamu suruh masukin dalem lagi, hahaha”, ucapku.


“Hahhaa… siapa suruh kamu nahan. Yaudah yuk kita mandi bareng Her”, ucapnya manja sambil menciumku.

Setelah itu kamipun mandi bersama, dan melakukan hubungan sex lagi dikamar mandi hinga orgasme lagi. Setelah kami selesai, kami-pun keluar dari kamar mandi dan merapikan diri dan aku-pun mengantarkan Helena pulang kerumahnya sedangkan aku kembali ke hotel untuk beristirahat karena lelah dengan skandal sex kami tadi. Cerita Sex

Semenjak kejadian itu kami-pun semakin sering bertemu dan berhubungan sex di tempat-tempat yang memungkinkan, sampai aku selesai dengan pelatihanku. Hari-hari kami dipenuhi dengan sex selama aku selesai pelatihan.


Nahh guys itu lah Cerita Seks Berawal Curhat Berakhir Nikmat. Ikuti terus postingan cerita dewasa kami yang selanjutnya ya guys.. Salam Crott Crott..

No comments: