Thursday, January 18, 2018

Cerita Dewasa Janda Chinese

Nih guys kali ini Ceritaseks.asia akan mengulas tentang Cerita Dewasa Janda Chinese, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan dijamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini.

Cerita Dewasa Janda Chinese
Cerita Dewasa Janda Chinese

Cerita Dewasa Janda Chinese

Cerita Dewasa - Perkenalkan namaku Ahmad para pembaca, usiaku saat ini 27 tahun dan masih single. Aku adalah seorang staff disalah satu hotel berbintang didaerah kota “B”. Okey saat ini saya akan menceritakan tentang kisah sexku yang terbilang sangat cepat, nikmat, dan instan. Oke langsung ke inti cerita saja. Kejadian ini berawal ketika aku sedang mencari tempat kos di kota “B”. Nampaknya untuk mencari kos di kota “B” itu sangatlah mudah didapat, tidak perlu sampai berhari-hari untuk mendapatkan kost.

Sampai pada akhirnya aku-pun mendapatkan tempat kost, dan aku mulai menempati kost-ku yang baru. Karena aku di kost itu anak baru, maka aku mulai berkenalan dengan penghuni kost lainnya, namun aku memulai dengan seorang wanita yang kamar kosnya tepat berada disampingku. Sebut saja nama wanita itu Vina. Dia adalah wanita keturunan dengan nama chinese-nya Athing biasa dipanggil teman-temannya “Thing“, ketika berkenalan denganku, umur Athing sekitar 30.

Perlu diketahui oleh para pembaca, usianya yang tergolong masih muda itu, Athing sudah menyandang status janda beranak satu. Singkat cerita perkenalanku dengan Athing berlanjut dan hari demi hari kami-pun semakin dekat saja. Sampai pada hari itu, ketika aku baru selesai mandi sore, ketika aku keluar kamar aku melihat Athing sedang duduk di kamarnya sembari menonton TV.

Seperti yang kukatakan tadi, karena kamar kami berdekatan, hal ini memudahkanku untuk mengetahui apa yang dilakukannya pada setiap harinya. Pada saat itu keadaanku masih mengenakan handuk, aku iseng dengan menggoda Athing. Dengan Expresi wajah yang terkejut, Athing balik menggodaku, dan aku-pun semakin berani untuk menggoda Athing.

Ketika itu diapun mengejarku karena aku menggodanya tadi. Pada saat Athing mengejarku aku-pun berpura-pura untuk berusaha menghindar dan mencoba masuk ke kamarku. Tidak kusangka, sesampainya aku masuk kekamarku Athing-pun berani masuk sampai kamarku, dan dia tidak menghentikan niatnya untuk mengejarku. Cerita Sex Dewasa

“Ahmad… awas kamu yah… kalau sampai kena, aku perkosa kamu nanti biar tahu rasa…“, ucapnya sembari terus menangkapku.

“Perkosa ? coba aja kalau kamu berani… wekkk…“, ucapku menantang dengan penuh harapan bahwa dia akan benar-benar memperkosaku.

Saat itu aku berhenti berlari, dan aku mulai menatap kedua matanya, aku melihat mata Athing, saat itu nampak ada sebuah hasrat dan kerinduan yang selama ini terpendam karena dia sudah lama tidak dijamah oleh Pria. Tidak kusangka ternyata Athing saat itu menutup pintu kamarku. Tanpa banyak bicara, aku-pun aku tahu maksud Athing, lalu akupun meladeni Athing dengan penuh gairah.

Mulailah aku meraih tangan Athing, tanpa perlawanan Athing, kemudian kami-pun saling berciuman. Benar-benar agresif dan liar wanita cantik ini. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata dia menyambar handuk yang kukenakan. Setelah handuku terbuka, Athing-pun melihat Penisku yang sudah setengah berdiri itu. Tanpa basa-basi, dia menyambar Penisku serta meremas-remasnya.

“Ssshhh… Aghhh… nikmat sekali Thing… terus Thing… Aghhh…“, desahku.

Ternyata desahanku itu mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh dan lebih liar lagi. Lalu tiba-tiba dia berjongkok, dan melumat Penisku begitu saja.

“Oughhh… Ssshhh… Aghhh…. Nikmmaat…“, desahku lagi.

Athing sangat mahir sekali melakukan itu, dia seperti tidak memberikan kesempatan kepadaku. Dengan semangat, dia terus mengulum dan mengocok Penisku. Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya.

“Oughhh… aduhh…”

Belasan menit kemudian aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari Penisku.

“Oughhh… tahann… Ssshhh… Aghhh… aku mau kkeluaar… Thing… Aghhhh….”, rintihku menuju klimaks.

Karena memang kuluman Athing sangatlah mahir dan liar. dan sesuatu yang hendak keluar itu tidak dapat kutahan lagi.

“Crottt… Crottt… Crottt… Ouughhhh…”, tersemburlah spermaku ke dalam mulutnya.

Sambil terus mengocok dan mengulum kepala Penisku, Athing berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Athing tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya.

Perlahan-lahan Penisku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Athing melepaskan seluruh pakaiannya termasuk BH dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah payudaranya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang semakin bengkak.

“Oughhhh… Teruss Mad… Teruss…“, desahnya.

Kuhisap-hisap pentilnya yang mengeras, sementara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya. Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur.

Jangan Lupa Baca Juga : Cerita Sex Menggarap Istri Sahabatku.

Tanpa diperintah, kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal. Dengan penuh nafsu, aku menciumi Vaginanya dan kujilati seluruh bibir Vaginanya.

“Oughhh… teruss… Mad… Aduhh… Nikmat…”, ucap Athing menikmati jilatanku.

Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentitnya seperti cacing kepanasan.

“Mad… Oughhh… terus sayang… Ssshhh… Aghhh…“

Desah kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikan lidah dan sedotanku.

“Sruppp…Sruppp…“, suara sedotanku pada Vaginanya.

Seiring dengan liarnya lidahku memainkan Klitorisnya, dia terus mendesah.

“Oughhh… Nikmat… Teruss… Teruss…”, teriakannya semakin merintih.

Tiba-tiba dia menekankan kepalaku ke Vaginanya, kuhisap kuat lubang Vaginanya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari Vaginanya semakin banyak.

“Ughhh… Ssss… Aghhh… A… aa… aku… keluuaarr… sayang… oughhh…“, , ucapnya menuju klimaks.

“Serrr… Serrr… Serrr…“

Ternyata Athing mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang dia lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari Vaginanya. Aku menelan semua cairan yang keluar dari Vaginanya. Terasa sedikit asin tapi nikmat. Athing masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan Penisku ke dalam Vaginanya yang basah. Cerita Seks

“Blesss…. Oughhh… yeahhh… nikmat sekali…“, ucapku.

Tanpa mengalami hambatan, Penisku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Athing.

“Oughhh… Athinggg… sayang… nikmat…“, ucapku.

Batang Penisku sepeti dipilin-pilin. Athing yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya.

“Oughhh… Mad… Terus… Sayang… Eumm… Aghhh…”

Penisku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Athing. Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.

“Kamu di bawah ya, sayang…“, bisiknya penuh nafsu.

Ketika itu aku hanya pasrah, tanpa melepaskan Penisku dari Vaginanya, kami merubah posisi. Dengan semangat menggelora, Penisku terus digoyangnya. Athing dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan Penisku ke liang Vaginanya.

“Oughhh… Remas payudaraku… Sayangg… Terus sayang… Oughhh…“, erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.

“Oughhh… Athing… terus goyang sayang…“, teriakku memancing nafsunya.

Benar saja, kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah payudaraku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar Penisku menghujam lebih dalam.

“Mad… Ah… aku… Keluar sayang… Oughhh…“

Ternyata Athing telah mencapai orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma. Kemudian aku membalikkan tubuh Athing, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti biduan dangdut.

“Oughhh… Athing… Nikmatnya… Aku keluuarr…“

“Crottt… Crottt… Crottt…“

Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku, dan langsung saja memenuhi liang vagina Athing.

“Oughhh… Mad… kau begitu perkasa”.

Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan, karena Athing memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas Penisku. Kemudian, tanpa kukomando, Athing berusaha mencabut Penisku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan cairan Vaginanya.

Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala Penisku yang sudah mulai layu. Aku memandangi lubang Vaginanya. Athing terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala Penisku. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang Penisku. Sesekali dia menghisap dengan keras lubang Penisku. Aku merasa nikmat dan geli.

“Oughhhh… Athing… Geli…“, desahku lirih.

Namun Athing tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok Penisku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina Athing membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lubang Vaginanya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jilatan lidahku. Aku menempelkan bibirku dikelentit itu.

“Oughhh… Mad… nikmat… ya… Oughhh…“, desahnya.

Athing menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.

“Oughhh… Terusss… Ssshhh… Aghhh…“, desahnya sembari kepalanya berdiri tegak.

Kini Vaginanya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.

“Oughhhh… Yaahh. Teruss… Oughhh… Ooughhh”, aku menyedot kuat vaginanya.

“Sayang… Oughhhh… aku… keluar… aghhh….“, ucap Athing menuju klimaksnya lagi.

Lalu Athing-pun menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lubang Vaginanya dan hampir semua cairan yang keluar dari Vagina-nya masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, Penisku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Athing merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.

Athing terus menghisap dan menyedoti Penisku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.

“Oughhh… Athing… Teruss… Teruss…“, rintihku menahan sejuta kenikmatan.

Athing terus mempercepat gerakan mulutnya dengan liarnya.

“Oughhh… Athing… Aku… Keluuarr… Oughhh…“

“Crottt… Crottt… Crottt…“

Spermaku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara Athing seakan tidak merelakan setetespun spermaku meleleh keluar.

“Terimakasih sayang…“, ucapku pada Athing.

Saat itu aku-pun merasa sangat puas lalu Athing-pun mengecup bibirku, dan,

“Mad… mungkinkah selamanya kita bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja yang menerima kepuasan ini”, ucapnya puas kepadaku. Cerita Sex

Saat itu akucuma mengangguk, dan memeluk Athing ketika dia bertanya hal itu padaku. Singkat cerita semenjak kejadian itu, kami sering melakukan hubungan sex di kamarnya maupun dikamarku. Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi 69, aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya, sedangkan Athing mengulum penisku.

Tak jarang di kala pagi hari ketika penisku ereksi, Athing sering mengkulum penisku yang ereksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati oralnya, terkadang aku jilat Vaginanya karena gemas. Intinya kami lakukan sesuai mood kami. Hubungan ini kami lakukan secara diam-diam tanpa ada sepengetahuan penghuni kos lainnya. Sungguh indah sekali tinggal di kost itu, jika ereksi tinggal panggil lalu beraksi.


Nahh guys itu lah Cerita Dewasa Janda Chinese. Ikuti terus postingan cerita dewasa kami yang selanjutnya ya guys.. Salam Crott Crott..

No comments: